Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ketua Komnas HAM Mengaku Pernah Marahi Ferdy Sambo di Mako Brimob

Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Ahmad Taufan Damanik (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Jakarta, IDN Times - Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik mengaku pernah memarahi Irjen (Pol) Ferdy Sambo ketika memeriksa mantan Kadiv Propam itu di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok pada 12 Agustus 2022 lalu.

Ia marah lantaran Sambo memanggil salah satu komisionernya pada 11 Juli 2022 lalu sebagai bagian dari skenario untuk menutupi penyebab kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

"Saya juga sudah tanya sama Sambo. Kamu, apa-apaan panggil Anam? Minta maaf saya, Pak. Minta maaf," ungkap Taufan menirukan pernyataan Sambo ketika diperiksa di Mako Brimob pada Senin, (22/8/2022) usai mengikuti rapat di DPR Senayan, Jakarta Pusat.

"Kau kasih uang gak ke dia (Anam)?" tanya Taufan lagi ke Sambo.

"Enggak, Pak. Saya gak kasih apa-apa (ke Anam)," tutur Sambo merespons pertanyaan Taufan.

"Ini saya rekam lho! Kalau ada apa-apa suatu saat, (rekaman) ini akan saya buka. Kau jangan berani-berani kerjai Komnas HAM!" ujarnya lagi mengancam Sambo.

Taufan mengaku marah ke Sambo karena institusi yang ia pimpin kini ikut terseret dan dipersepsikan ikut mendukung jenderal bintang dua itu di awal kematian Brigadir J. "Yang dilakukan Sambo ini merusak kredibilitas lembaga saya. Saya sampaikan ke Sambo agar tidak bersikap kurang ajar ke Komnas HAM. Oh, dia minta maaf berulang kali," katanya lagi.

Dalam rapat dengar pendapat (RDP) komisi III dengan Kompolnas, Komnas HAM dan LPSK terungkap bahwa Sambo pernah memanggil komisioner dari dua lembaga yakni Komnas HAM dan Kompolnas. Keduanya dipanggil sebagai bagian dari skenario Sambo supaya pimpinan dua lembaga tersebut percaya sangi istri, Putri Candrawathi telah dilecehkan oleh Brigadir J.

Taufan mengatakan pertemuan antara komisioner Komnas HAM dengan petinggi Polri adalah hal yang lumrah terjadi. Sebab, dalam beberapa kasus tertentu, kedua lembaga itu kerap berkoordinasi.

"Sambo menemui Anam sambil nangis-nangis dan bilang 'kenapa bukan saya yang bunuh. Kenapa bukan saya yang bunuh'," kata dia.

Taufan mengaku tidak curiga dengan pertemuan Anam dan Sambo karena tidak mengetahui ada ajudan Sambo yang tewas di rumah dinasnya. Setelah dia membaca isi pemberitaan, Taufan terkejut. Ia langsung memanggil Anam.

"Wah, bahaya ini kamu, Anam. Justru kami jadi curiga (ke Sambo) dari awal gara-gara itu dan berpikir sebaliknya," ujarnya.

Maka, sebelum kasus kematian Brigadir J belum terlalu disorot luas, Komnas HAM langsung memutuskan untuk berkunjung ke rumah keluarga di Jambi. "Bahkan, sebelum Kamaruddin itu dapat surat kuasa," tuturnya lagi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us