Ketua Panja Haji 2025 Dorong Pemerintah Gandeng Maskapai Selain Garuda

- Ketua Panja Haji 2025 DPR RI mendorong pemerintah untuk menggandeng maskapai lain selain Garuda Indonesia dan Saudi Airlines demi mempermudah pelayanan jamaah haji.
- Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI meminta pemerintah menambah vendor pelayanan haji untuk pelaksanaan yang lebih optimal, serta membuka peluang kontrak dengan vendor yang lebih murah.
- Wakil Menteri Agama RI membuka peluang menggandeng maskapai lain agar semakin kompetitif dan memberikan pelayanan yang lebih baik, serta mengkaji agar lamanya pelaksanaan haji dapat dipersingkat.
Jakarta, IDN Times - Ketua Panitia Kerja (Panja) Haji 2025 DPR RI, Abdul Wahid, mendorong pemerintah agar membuka opsi menggandeng maskapai lain di luar Garuda Indonesia. Hal tersebut dapat dilakukan demi mempermudah pelayanan pemberangkatan jamaah haji ke Arab Saudi.
Wahid mengatakan, selama ini pemerintah hanya menggandeng maskapai Garuda Indonesia dan Saudi Airlines.
Hal tersebut disampaikan Abdul Wahid seusai rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (30/12/2024).
"Jadi gini, selama ini kan kita hanya pakai Garuda dan Saudi untuk transparansi kita akan buka untuk airlines yang lain. Jadi masing masing bisa berlomba-omba mengajukan anggaran, otomatis yang lebih murah yang akan akan kita pakai," kata dia.
1. Dorong pemerintah cari vendor paling murah di Arab Saudi

Selain itu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu turut meminta agar pemerintah menambah sarikah atau vendor pelayanan haji agar pelaksanaannya lebih optimal.
Dia menyampaikan, pada 13 Januari 2024 nanti akan ada pameran vendor-vendor untuk pelaksanaan haji 2024. Ia mendorong agar pemerintah dapat menunjuk vendor yang lebih murah tapi dengan pelayanan yang optimal.
"Kita akan datang ke sana dan kami akan lihat beauty contest mereka mana yang lebih baik dan lebih murah saya minta ke Menag untuk melakukan kontrak sama sarikah-sarikah tersebut," kata Politikus Fraksi Partai Gerindra.
2. Pemerintah buka opsi gandeng maskapai lain

Sementara itu, Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Muhammad Syafi'i alias Romo Syafi'i menyatakan, pihaknya membuka peluang menggandeng maskapai lain selain Garuda untuk keberangkatan jamaah haji ke tanah suci.
Dia menyampaikan, semakin banyak maskapai yang digunakan, maka akan semakin kompetitif. Sebagai informasi saat ini pemerintah baru menggandeng Garuda dan Saudi Arabia Airlines untuk memberangkatkan jamaah haji ke tanah suci.
"Ya jadi memang semakin banyak yang siapkan jasa, semakin kompetitif, service juga semakin baik," kata Romo Syafi'i di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (30/12/2024).
"Jadi mungkin peluang itu kita pakai juga utk haji tahun ini. Mungkin akan buka peluang pada maskapai-maskapai yang lain," lanjut dia.
Diketahui, saat ini pemerintah juga mengkaji agar lamanya pelaksanaan haji ditetapkan menjadi 30 hari dari yang sebelumnya mencapai 40 hari.
3. Embarkasih harus diperluas

Menurut dia, untuk memperpendek lamanya pelaksanaan haji maka embarkasih harus lebih banyak. Kemudian slot untuk mendarat di bandara yang ada di Arab Saudi juga harus lebih luas lagi.
"Itu gini, pertama embarkasih harus lebih banyak. Kedua, slot untuk mendarat di Arab Saudi itu jarus lebih luas, kalau bisa maka itu memungkinkan kita memperpendek masa haji," kata dia.
"Kalau enggak, tetap harus tunggu. Kalu satu hari cuma bisa turun 3 kali mendarat atau 2 kali mendarat, maka nggak mungkin karena itu perlu ada slot untuk bertambah," imbuhnya.