Ketua Timwas DPR Imbau Tak Anggap Sepele Teror Bom Pesawat Jemaah Haji

- Ketua Timwas Haji DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal mendorong aparat penegak hukum dan intelijen nasional untuk meningkatkan deteksi dini dan pendekatan preventif agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
- Pilot Pesawat Saudi Air Rute Jeddah-Surabaya berkoordinasi dengan pihak Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumut untuk melakukan pendaratan darurat.
- Aparat TNI-Polri langsung berkoordinasi untuk melakukan evakuasi dan pemeriksaan terhadap pesawat serta barang-barang penumpang.
Jakarta, IDN Times - Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal mengimbau seluruh pihak tak menganggap sepele teror bom terhadap pesawat yang ditumpangi jemaah haji.
Cucun menanggapi serius insiden pendaratan darurat pesawat jemaah haji di Bandara Kualanamu, Medan, akibat ancaman bom. Ia menegaskan, keselamatan penumpang harus menjadi prioritas utama dalam kondisi seperti ini.
“Terkait ancaman bom, tetap harus (prioritaskan aspek) safety ya. Setiap maskapai sudah punya standar operasional sendiri, dan kalau situasi memang dianggap mengancam nyawa orang maka tindakan seperti pendaratan darurat memang wajib dilakukan,” ujar Cucun dalam keterangannya, dikutip Senin (23/6/2025).
Ia menilai, langkah mitigasi yang dilakukan maskapai dan otoritas bandara sudah tepat. Menurutnya, dalam kasus seperti ini, tidak boleh ada sikap menyepelekan.
“Jangan dianggap main-main. Kalau memang perlu pengecekan oleh tim ahli bom, ya harus dilakukan. Apalagi kalau sudah menyangkut ancaman bom, harus betul-betul diantisipasi,” ujar dia.
1. Aparat dan intelijen diminta lebih waspada

Cucun mendorong aparat penegak hukum dan intelijen nasional untuk meningkatkan deteksi dini dan pendekatan preventif agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan, khususnya dalam momentum krusial seperti ibadah haji.
“Kita minta aparat dan intelijen lebih waspada. Perlu deteksi dini terhadap sosok-sosok yang bisa menimbulkan ketakutan atau kekhawatiran publik melalui ancaman teror,” ungkapnya.
Cucun memastikan, DPR RI akan terus melakukan komunikasi dan pengawasan terhadap lembaga untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan seluruh jemaah haji Indonesia.
2. Pesawat Saudi Air Rute Jeddah-Surabaya diteror bom

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma, I Nyoman Suadnyana mengungkap kronologi teror bom yang menimpa pesawat Suadi Air rute Jeddah-Muscat-Surabaya, Sabtu (21/6/2025). Kabar mengenai adanya ancaman bom terhadap pesawat dengan nomor penerbangan SV 5688 ini diketahui sekitar pukul 08.55 WIB.
"Sekitar pukul 08.55 WIB diperoleh informasi dari Airnav Kualanamu bahwa Pilot Saudi Arabia mendapatkan ancaman bom," kata Nyoman dalam keterangannya.
Usai mengetahui kabar tersebut, pilot berkoordinasi dengan pihak Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumut untuk melakukan pendaratan darurat.
"Pilot berkoordinasi dengan airnav Kualanamu untuk melakukan divert/landing di Kualanamu. Pukul 09.27 WIB pesawat Saudi Arabia airline Landing di Bandara Kualanamu dan untuk saat ini pesawat terposisi di taxy way A5," tutur Nyoman.
3. Berkoordinasi dengan TNI dan Polri

Kemudian, aparat TNI-Polri langsung berkoordinasi untuk melakukan evakuasi dan pemeriksaan.
"Jumlah penumpang 387 orang. Saat ini pihak lanud sudah berkoordinasi dengan pihak Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Kodam 1/Bukit Barisan dan Brimob Polda Sumut," tutur Nyoman.
Nyoman memastikan, seluruh penumpang sudah dievakuasi dan dalam keadaan aman. Barang-barang milik penumpang pun dilakukan pemeriksaan.
"Saat ini seluruh penumpang sudah dievakuasi ke Terminal Bandara dan sudah dilakukan screening dalam keadaan aman. Dilanjutkan screening terhadap pesawat dan barang-barang penumpang," ucap dia.