Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kisah Iptu Yudi Rospuji Siswanto yang Gugur Bertugas Saat Isteri Akan Melahirkan

www.facebook.com/Yudi Rospuji

Jakarta, IDN Times - Iptu Anumerta Yudi Rospuji Siswanto menjadi salah satu anggota kepolisian yang tewas dalam drama 36 jam kerusuhan di Rutan Cabang Salemba Komplek Mako Brimob, Depok pada Rabu (9/5). Jasadnya sempat disemayamkan di RS Polri Kramat Jati, namun di saat yang bersamaan ternyata sang isteri Lutfi Hidayah juga tengah terbaring di lokasi yang sama. Ia tengah bersiap melahirkan anaknya yang keempat. 

Menurut keterangan dari juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah, Yudi pernah bertugas di lembaga anti rasuah sekitar lima bulan, pada Mei 2017 hingga September 2017. KPK pun menyatakan turut berduka atas gugurnya Yudi ketika tengah bertugas di rutan di area Mako Brimob tersebut. 

Berikut hal yang perlu kamu tahu mengenai polisi yang mendapat penghargaan Anumerta Luar Biasa atas jasanya itu: 

1. Iptu Yudi gugur bertugas ketika anak keempatnya lahir

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20180510/yudi-rospuji-1-0e385ba8814cbaddbc013a4f922ccf87.jpg

Menurut Karopenmas Mabes Polri, Brigjen (Pol) Muhammad Iqbal putera keempat Iptu Yudi lahir pada Kamis (10/5). Ia mewakili institusi Polri mengucapkan selamat dan berharap putera Yudi menjadi anak yang saleh dan berbakti bagi nusa bangsa. 

"Semoga dia bisa meneruskan tugas Ayahnya di kepolisian," ujar Iqbal ketika memberikan keterangan pers di Gedung Badan Pemeliharaan Keamanan, Depok pada pagi tadi. 

Ia juga mengatakan anak Iptu Yudi adalah anak seluruh anggota Polri. 

"Anak tersebut adalah anak saya dan seluruh anggota Polri," katanya. 

2. Sempat mengatakan ingin pulang ke kampung halaman

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20180510/yudi-rospuji-2-f43918bf1e11b54dd2446105c0983675.jpg

Dalam unggahan di media sosial tujuh tahun yang lalu, Yudi sempat mengeluh karena tidak bisa pulang kampung saat Lebaran. Padahal, ia ingin bertemu dengan teman-teman lama yang sudah tidak pernah bertemu selama 14 tahun. 

"Buat teman-teman, maaf ya aku gak bisa hadir dalam acara reuninya, salam aja buat semuanya," ujar Yudi seperti yang ia tulis tahun 2011 di akun media sosialnya. 

Kini yang ia tulis itu seolah menjadi kenyataan karena ia kini gak bisa pulang kampung untuk selamanya. 

Ia meninggalkan sang isteri Lutfi (40 tahun) dan ketiga anaknya yang masih kecil. 

Jasad Yudi dievakuasi polisi dalam kondisi mengenaskan. Selain mengalami robek di pelipis kanan, dada bagian kiri dan kanannya ditusuk. Tangan kanan dan siku kanan mengalami luka bacok. 

3. Membantu Biro Umum KPK  di bagian pengamanan

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20171227/antarafoto-kinerja-kpk-271217-wpa-8-copy-83458740cc1637077630861616dda44f.jpg

Juru bicara KPK, Febri Diansyah, mengatakan Yudi sudah selama satu tahun terakhir membantu Biro Umum KPK, khususnya di bagian pengamanan dalam mengamankan kegiatan-kegiatan lembaga anti rasuah. 

"Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan dapat tabah menghadapi hal ini," ujar Febri melalui keterangan tertulis kemarin. 

Sementara, di akun media sosialnya, Plh Kabiro Humas, Yuyuk Andriati Iskak, mengatakan Yudi masih membantu KPK pada Jumat pekan lalu. 

"Mohon doanya," tulis Yuyuk di akun media sosialnya. 

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us