Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kisah Jemaah Lansia Lempar Jumrah, Tetap Semangat Meski Panas Menyengat

WhatsApp Image 2025-06-07 at 12.29.36 AM.jpeg
Atma Dulkarim Samadi, jemaah haji asal Pandeglang, Banten, tetap semangat melempar jumrah meski cuaca panas menyengat di Saudi (IDN Times/Rochmanudin)
Intinya sih...
  • Atma Dulkarim Samadi terpisah dari rombongannya dan kelelahan usai lempar jumrah Aqabah. Dia dibantu petugas sampai ke Mina dengan berjalan kaki.
  • Ketua rombongan sudah lebih dulu ke hotel, memilih bermalam di hotel karena jaraknya lebih dekat dengan Jamarat.
  • Sejumlah lansia, termasuk Sudi Wiryo, ikut rombongan saat mengantar Atma usai lempar jumrah Aqabah ke Mina, tetapi terpisah dari rombongannya.

Mina, IDN Times - Jemaah haji Indonesia mulai melaksanakan lempar jumrah di Jamarat, Mina, Arab Saudi, Jumat (6/5/2025). Jemaah mulai berdatangan ke Jamarat sejak pagi pukul 06.00 Waktu Arab Saudi. Baik yang dari arah hotel terdekat Mina, maupun Muzdalifah.

Seperti pantauan di Jamarat pukul 15.00 WAS, jemaah masih terus berdatangan. Padahal, suhu panas di Mina saat ini mencapai 44 derajat celsius.

Jemaah tetap bersemangat meski matahari membakar kulit. Bahkan, banyak jemaah lansia yang turut melontar jumrah.

Seperti Atma Dulkarim Samadi, jemaah asal Pandeglang, Banten ini berangkat dari Muzdalifah usai salat subuh. Pukul 09.00 Waktu Arab Saudi dia sudah tiba di Jamarat.

1. Terpisah dari rombongannya

WhatsApp Image 2025-06-07 at 12.34.12 AM.jpeg
Jemaah haji hendak melaksanakan lempar jumrah (IDN Times/Rochmanudin)

Atma terpisah dari rombongannya. Dia kelelahan usai lempar jumrah Aqabah. Dia sudah tak sanggup berjalan ke Mina, yang berjalak sekitar 6 kilometer.

"Saya ketinggalan dari rombongan, istri sudah duluan bareng rombongan," ujar kakek 75 tahun itu.

Atma meminta kursi roda, tapi tidak tersedia. Adanya sewa kursi roda yang berbayar tidak resmi, yang mangkal di tiap sudut perlintasan Jamarat. Namun harganya sangat tinggi, mulai 250 sampai 500 riyal.

Atma akhirnya dibantu petugas sampai ke Mina, dengan berjalan kaki. Setiap 50 meter dia beristirahat. Petugas berusaha melayani dengan sabar, bekal yang dia punya diberikan kepada jemaah. Setiap ada keran air minum, Atma diambilkan minum, karena siang itu suhu panas mencapai 43 derajat celsius.

2. Ketua rombongan sudah lebih dulu ke hotel

WhatsApp Image 2025-06-07 at 12.35.08 AM.jpeg
Suasana terowongan Mina (IDN Times/Rochmanudin)

Saat petugas menghubungi ketua kloternya, dia sudah tiba di hotel. Dia dan beberapa jemaahnya memilih tanazul atau bermalam di hotel, karena jarak antara Jamarat dengan hotel lebih dekat, ketimbang harus kembali ke tenda di Mina.

"Maaf, kami sudah di hotel, nanti minta tolong aja diantar petugas ke hotel ya," ujar ketua kloter melalui telepon.

Atma akhirnya tiba di Mina, petugas estafet menitipkan Atma ke petugas lainnya. Petugas pulang kembali ke posnya untuk tugas kembali di Jamarat.

Petugas itu menghubungi ketua kloternya sebelum kembali ke posnya, untuk memastikan keberadaan Atma di Mina.

3. Sejumlah lansia tertinggal rombongannya

WhatsApp Image 2025-06-07 at 12.36.05 AM.jpeg
Jemaah haji 2025 (IDN Times/Rochmanudin)

Tak cuma Atma, ada beberapa lansia yang juga ikut rombongan saat mengantar Atma usai lempar jumrah Aqabah ke Mina. Selain jemaah lansia, ada juga beberapa jemaah lainnya. Mereka juga terpisah dengan rombongannya. Mereka belum makan dan memaksakan diri lontar jumrah.

Seperti Sudi Wiryo, jemaah asal Embarkasi Solo ini juga sudah tak kuat lagi berjalan. Sama seperti Atma, dia terpisah dari romongan saat di Jamarat. Dengan langkah yang gemetat, dia terus berusaha berjalan menuju Mina.

Sudi berangkat dari Muzdalifah selesai subuh. Dia langsung ke Jamarat, sehingga dia belum tahu lokasi tenda di Mina. Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sebetulnya sudah wanti-wanti bagi jemaah lansia agar murur, atau langsung ke Mina tanpa harus memaksakan diri bermalam di Muzdalifah, tapi banyak jemaah yang memaksakan diri.

Petugas pun akhirnya menitipkan Sudi ke petugas lain untuk sementara di Mina, sebelum diantar ke tendanya.

Saat di perjalanan menuju Mina, rombongan jemaah yang tersesat bareng Atma satu per satu bertemu dengan rombongannya. Semuanya ada 11 jemaah yang terpisah dari rombongannya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us