KM Salsabila Kandas Ditelan Ombak di Kepulauan Seribu, Korban Nihil

- KM. Salsabila mengalami kecelakaan laut di perairan Pulau Gosong Sekati, Kecamatan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu Utara pada Minggu (13/10/2024) sekitar pukul 14.20 WIB.
- Kapal yang mengangkut 37 orang terdiri atas 5 awak dan 32 penumpang ini diterjang ombak besar akibat cuaca buruk. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
- KM. Salsabila membawa muatan berupa 560 tabung gas 3 kg dan 160 balok es dengan perkiraan kerugian mencapai Rp250 juta, termasuk kerusakan kapal.
Jakarta, IDN Times – Kapal penumpang KM. Salsabila mengalami kecelakaan laut di perairan Pulau Gosong Sekati, Kecamatan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu Utara, Minggu (13/10/2024) sekitar pukul 14.20 WIB.
Kasi Ops Sudin Damkar Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Gatot Sulaiman, menyampaikan bahwa tim gabungan segera bergerak begitu menerima laporan.
"Kami mendapat laporan dari salah satu penumpang yang menghubungi piket Damkar Pulau Panggang. Segera kami kerahkan tim bersama Basarnas dan Dishub untuk melakukan evakuasi," ujar Gatot saat dikonfirmasi.
1. Kapal dihantam ombak

KM. Salsabila, yang dinakhodai oleh Muhammad Ali, mengalami kebocoran setelah dihantam ombak saat melintas di perairan sekitar Pulau Gosong Sekati.
Meskipun awak kapal dan penumpang sudah berupaya memompa air keluar dari kapal, air tetap masuk hingga kapal terseret arus ke perairan timur Pulau Payung.
2. Semua penumpang dan awak selamat

Kapal yang mengangkut 37 orang terdiri atas 5 awak dan 32 penumpang ini diterjang ombak besar akibat cuaca buruk. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, dan seluruh penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat.
"Semua penumpang, termasuk dua anak kecil berusia 4 tahun dan 1,5 tahun, kami bawa ke RSUD Pulau Pramuka untuk pemeriksaan medis. Sementara itu, kapal yang rusak ditarik ke Pulau Payung untuk penanganan lebih lanjut," kata Gatot.
3. Kerugian capai Rp250 jutaan

KM. Salsabila membawa muatan berupa 560 tabung gas 3 kg dan 160 balok es. Menurut Gatot, pihaknya memperkirakan kerugian akibat kecelakaan ini mencapai Rp250 juta, termasuk kerusakan kapal.
Dia menegaskan keselamatan penumpang dan awak merupakan prioritas utama dalam keadaan darurat
"Saat tiba di lokasi, kami segera mengamankan penumpang dan memintai keterangan saksi-saksi. Tindakan cepat diambil untuk mencegah potensi bahaya lebih lanjut," lanjut Gatot.
4. Damkar ingatkan operator kapal perhatikan cuaca

Gatot juga mengingatkan agar operator kapal lebih memperhatikan kondisi cuaca sebelum melakukan perjalanan. "Cuaca ekstrem di wilayah Kepulauan Seribu sering terjadi. Diperlukan kewaspadaan ekstra untuk memastikan perjalanan laut tetap aman," ujarnya.
Seluruh penumpang kini dalam kondisi aman dan telah kembali ke rumah masing-masing. Pihak berwenang akan melanjutkan penyelidikan atas kejadian ini untuk memastikan keamanan operasional kapal penumpang di wilayah Kepulauan Seribu.