Komdigi Terjunkan 29 Mobil Pemantau Frekuensi saat Mudik Lebaran

- Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid memprediksi lonjakan lalu lintas jaringan operator seluler hingga 20 persen saat libur panjang Nyepi dan Lebaran 2025.
- Komdigi menerjunkan mobil pemantau frekuensi untuk mengatasi interferensi di jaringan seluler, serta mobil teknis untuk melacak sumber pancaran frekuensi ilegal.
Jakarta, IDN Times - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, memprediksi lalu lintas jaringan operator seluler selama masa libur panjang Nyepi dan Lebaran 2025 akan mengalami lonjakan hingga 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk itu Komdigi mempersiapkan berbagai upaya mitigasi, salah satunya menerjunkan mobil pemantau frekuensi. Mobil ini akan digunakan untuk memantau penggunaan frekuensi dan mengatasi potensi interferensi di jaringan seluler, khususnya di wilayah-wilayah padat pemudik seperti bandara, pelabuhan, dan jalur tol.
"Komdigi bersama operator seluler, hari ini akan dilepas kurang lebih 29 unit mobil teknis pendukung posko," ucapnya di Gedung Komdigi, Selasa (25/3/2025).
1. Kerahkan mobil pemantau frekuensi

Meutya memaparkan, mobil teknis tersebut terdiri dari mobil pemantau dan pelacak sumber pancaran frekuensi (direction finding vehicle). Tujuannya untuk melacak sumber pancaran frekuensi, termasuk yang ilegal serta menangani gangguan dan pengawasan penggunaan spektrum frekuensi.
Selanjutnya, ada mobil pemantau kualitas layanan (QoS Monitoring Vehicle) yang berfungsi untuk menjaga kualitas jaringan telekomunikasi.
"Empat perangkat pemantau (monitoring probes) berperan dalam mengukur dan memastikan stabilitas serta keandalan jaringan," kata dia.
2. Sebanyak 386 posko disiapkan

Komdigi juga menyiapkan 386 posko siaga kualitas telekomunikasi untuk menjaga kualitas layanan komunikasi selama selama mudik Idu Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025.
Meutya menyampaikan, saat mudik Lebaran, komunikasi menjadi kebutuhan dasar masyarakat sehingga Komdigi akan memastikan layanan komunikasi tetap terjaga.
"Masyarakat yang pulang mudik tentu akan sangat membutuhkan komunikasi atau telekomunikasi yang baik. Ini adalah layanan dasar dan kita adalah garda terdepan dalam menjaga keberlangsungan sistem komunikasi dari Aceh hingga Papua," ujar Meutya.
3. Posko Komdigi berada di lima titik

Meutya mengatakan, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, Komdigi menyiapkan posko bersama para operator terdiri dari 35 posko Komdigi, 152 posko siaga dari Telkomsel.
Kemudian, 10 posko dari XL Axiata, 5 posko dari Smartfren, dan 184 gerai layanan Indosat yang difungsikan sebagai posko siaga.
Khusus untuk Komdigi, lanjut Meutya, pihaknya menyiapkan 35 posko yang disediakan 30 UPT dan 5 posko di titik strategis yang beroperasi selama 24 jam penuh, mulai 26 Maret hingga 8 April 2025.
"35 posko tersebar di seluruh Indonesia. Lima titik strategis tersebut di antaranya adalah Terminal Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Pelabuhan Merak, rest area KM 57 dan KM62, Stasiun Gambir Jakarta, serta Stasiun Tawang di Semarang," ucap dia.