Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

KPAI: Kasus Siswi MTS Akhiri Hidup Harus Diusut Tuntas

gedung KPAI Jakarta / dok.KPAI
gedung KPAI Jakarta / dok.KPAI
Intinya sih...
  • KPAI menegaskan pentingnya pendampingan psikologis bagi keluarga dan teman-teman korban
  • Tidak ada surat wasiat dari siswi yang meninggal, menurut Kepala MTsN 22 Jakarta
  • Sekolah menyatakan tidak ada dugaan bullying terhadap korban, namun korban sempat sakit sebelum ditemukan tak bernyawa
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kasus meninggalnya siswi MTs Negeri 22 Jakarta di Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur dengan cara mengakhiri hidup memicu perhatian publik dan berbagai instansi terkait. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga turun mencari informasi langsung.

Komisioner KPAI bidang pendidikan Aris Adi Laksono menegaskan, pihaknya sudah turun langsung menemui keluarga korban dan sekolah.

“Jadi kami sudah menjangkau, bertemu dengan keluarganya langsung, kemudian juga hari ini dengan sekolah ya, koordinasi dengan Dinas PPA dan Kemenag, agar ini ditangani secara serius dan cepat,” kata Aris dikutip Rabu (17/9/2025).

1. Adanya pendampingan psikologis bagi keluarga dan teman-teman sekolah

Konferensi pers laporan akhir tahun 2024 KPAI, Selasa (11/22/2025). (IDN Times/Lia Hutasoit)
Konferensi pers laporan akhir tahun 2024 KPAI, Selasa (11/22/2025). (IDN Times/Lia Hutasoit)

Menurut Aris, penyelidikan kini berada di tangan kepolisian untuk menelusuri motif mengakhiri hidup dan informasi lainnya. Dia berharap, hal ini bisa diselesaikan segera agar tidak menimbulkan informasi yang simpang siur, termasuk kejelasan soal apakah anak mengalami perundungan atau situasi mental yang menempatkannya pada pilihan untuk mengakhiri hidup.

“Nah, tentu simpang siur ini harus dijawab dengan hasil penyelidikan yang cepat dari kepolisian,” katanya.

Aris menjelaskan, KPAI juga memastikan adanya pendampingan psikologis bagi keluarga dan teman-teman dekat korban. Hal ini menjadi penting untuk mendukung proses penyelidikan kasus.

"Karena ini penting untuk mendukung objektivitas atas proses penyelidikan,” kata Aris.

2. Tak ada surat wasiat

IMG-20250916-WA0004.jpg
Polisi kembali olah TKP rumah penemuan korban meninggal dunia IS. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Kepala MTsN 22 Jakarta, Asifudin, membenarkan peristiwa tersebut. Korban mengakhiri hidup di rumahnya dan ditemukan tak bernyawa sekitar pukul 17.00 WIB pada Senin (15/9/2025). Dia menjelaskan, isu soal adanya surat wasiat sudah dipastikan tidak benar.

"Secara umum kayak misalnya meninggalkan surat wasiat dan sebagainya, itu sudah dikonfirmasi ke kakeknya. Karena kemarin kami juga datang ke rumahnya, kemarin malam, itu tidak ada. Jadi tidak ada gitu,” jelasnya.

3. Sekolah telusuri soal dugaan bullying

Ilustrasi meninggal (IDN Times/Sukma)
Ilustrasi meninggal (IDN Times/Sukma)

Humas sekolah yakni Ajen Jaenudin juga menanggapi kabar simpang siur soal dugaan bullying. Pihaknya sudah berupaya mengonfirmasi hal ini dengan meminta izin wali kelas untuk berbincang dengan teman dekatnya.

"Untuk menjawab pertanyaan mas itu dari data yang kami dapat, tidak ada sama sekali pembullyan. Tidak ada sama sekali. Bahkan tadi KPAI pun sudah mewawancarai beberapa anak, itu memang tidak ada sama sekali,” kata Ajen.

4. Anak sempat sakit namun ditemukan tak bernyawa oleh kakeknya

Ilustrasi meninggal (IDN Times/Mia Amalia)
Ilustrasi meninggal (IDN Times/Mia Amalia)

Keterangan Wali Kelas, Retno Widiastuti, menunjukkan korban dikenal aktif dan bersemangat. Pada Jumat sebelum kejadian, korban bahkan mendaftarkan diri untuk lomba pidato. Namun pada Senin, ia sakit dan sempat dibawa ke puskesmas oleh neneknya. Saat beristirahat di kamar, korban kemudian ditemukan kakeknya sudah tidak bernyawa di balkon rumah.

Sekolah berharap penyelidikan berjalan cepat agar kabar simpang siur bisa terjawab.

“Anaknya baik, aktif kemudian senang membantu temennya. Jadi betul-betul di Bu Retno pun gak ada catatan masalah. Seperti itu. Makanya syok banget ketika mendengar kabar itu,” kata Ajen.

Share
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us

Latest in News

See More

Pakai Kebaya Biru ke Istana, Farida Farichah: Dipanggil Presiden

17 Sep 2025, 14:26 WIBNews