Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

KPK: Korupsi Lemahkan Pertumbuhan Ekonomi dan Hambat Kemajuan ASEAN

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam acara ASEAN-PAC Meetings Bali (dok. Humas KPK)
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam acara ASEAN-PAC Meetings Bali (dok. Humas KPK)
Intinya sih...
  • Korupsi melemahkan pertumbuhan ekonomi dan kepercayaan publik di ASEAN
  • Pemanfaatan teknologi diperlukan untuk berbagi informasi dan pemantauan real-time
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata mengatakan, korupsi merupakan kejahatan yang bisa melemahkan pertumbuhan ekonomi dan menghambat kemajuan negara-negara ASEAN. Hal itu ia sampaikan dalam membuka The 20th Principals Meeting of the ASEAN Parties Against Corruption (ASEAN-PAC) di Bali.

"Korupsi tidak mengenal batas negara. Kejahatan ini tidak hanya melemahkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mengikis kepercayaan publik dan menghambat kemajuan di banyak negara ASEAN," ujar Alex, Senin (2/11/2024).

1. KPK sebut pentingnya pemanfaatan teknologi

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam acara ASEAN-PAC Meetings Bali (dok. Humas KPK)
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam acara ASEAN-PAC Meetings Bali (dok. Humas KPK)

Alex mengatakan, kolaborasi berbasis teknologi diperlukan untuk mengatasinya. Menurutnya, pemanfaatan teknologi merupakan kunci penting untuk mengatasi tantangan setiap negara ASEAN.

"Teknologi memiliki peran penting dalam memerangi korupsi di kawasan ASEAN. Perangkat digital dapat menyediakan platform untuk berbagi informasi, investigasi bersama, dan melakukan pemantauan secara real time. Penerapan ini diharapkan dapat mengatasi berbagai hambatan yang ada dan dapat menjadi kekuatan transformatif guna membangun kepercayaan antarnegara,” tutur Alex.

2. KPK berharap ASEAN-PAC lebih komprehensif

ASEAN-PAC Meetings Bali (dok. Humas KPK)
ASEAN-PAC Meetings Bali (dok. Humas KPK)

Alex mengatakan, penerapan teknologi sendiri memerlukan kerangka kerja yang jelas, sistem hukum yang kuat, dan kemauan politik yang konsisten dari negara anggota ASEAN-PAC. Ia berharap forum ASEAN-PAC dapat mengintegrasikan tugasnya secara lebih komprehensif pada komunitas ASEAN.

“Dengan menghubungkan tugas pada kerangka ASEAN, negara anggota ASEAN - PAC dapat menyampaikan laporan atau rekomendasi pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN. Ini akan menumbuhkan semangat kerja sama, saling mendukung, dan rasa tanggung jawab bersama,” ujar Alex.

3. Laos apresiasi Indonesia

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam acara ASEAN-PAC Meetings Bali (dok. Humas KPK)
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam acara ASEAN-PAC Meetings Bali (dok. Humas KPK)

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua State Inspection Authority (SIA) Laos, Vilayvanh Boutdakham, mengapresiasi Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan Pertemuan Pimpinan Lembaga Antikorupsi Negara ASEAN ke-20. Pertemuan ini diharapkan dapat menguatkan kolaborasi antarnegara anggota dan menjadi wadah strategis guna berbagi pengalaman dan praktik baik dalam pemberantasan korupsi.

“(Di penghujung) tahun 2024 ini, keketuaan ASEAN-PAC akan diserahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)sebagai perwakilan Indonesia. Kami percaya bahwa di bawah kepemimpinan KPK, ASEAN-PAC dapat melanjutkan keberhasilan dan mampu bersatu untuk tetap menjaga nilai dasar ASEAN,” ujar Vilayvanh.

" Kami menantikan kerja sama lebih lanjut dengan seluruh negara anggota untuk mendukung agenda pemberantasan korupsi dan dalam rangka mewujudkan kawasan ASEAN yang bebas dan bersih dari korupsi," sambungnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aryodamar
Jujuk Ernawati
Aryodamar
EditorAryodamar
Follow Us