KPU Turunkan Ratusan Ribu Petugas Lakukan Coklit di Daerah Pilkada

Jakarta, IDN Times - Terhitung Sabtu (20/1) mendatang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar pencocokan dan penelitian (Coklit) di beberapa daerah yang menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018.
Coklit ini sendiri, akan dilakukan secara serentak. Namun kegiatannya akan berlangsung selama sebulan hingga 18 Februari 2018 mendatang.
1. Digelar selama satu bulan

Ketua KPU Arief Budiman saat ditemui awak media Minggu (14/1) menyebutkan, kegiatan ini akan digelar selama satu bulan, dimana petugas panitia pemutakhiran data pemilih (PPDP) akan berkunjung ke rumah warga secara langsung atau door to door, guna melakukan Coklit data pemilih tetap (DPT) terakhir.
2. Akan disinkronisasikan dengan DP4

Dan selanjutnya, hasilnya akan disinkronisasikan dengan daftar penduduk pemilih potensial pemilu (DP4).
"Gerakan coklit nasional ini, bukan hanya untuk penyelenggara pemilu saja, namun juga untuk pengawas pemilu dan juga pemilih," terangnya.

Dalam proses coklit tersebut, nantinya 385.791 petugas PPDP akan diturunkan. Dan akan didampingi 223.482 petugas yang berasal dari, 193.602 orang PPS, 27.820 orang PPK, 1.905 komisioner KPU kabupaten/kota, serta 155 komisioner KPU provinsi.
Nantinya mereka akan disebar di 5.564 kecamatan dan 64.534 desa/kelurahan. Dan kurang lebih akan ada 3.857.791 tempat pemungutan suara (TPS).
"Jika hitung-hitungannya di atas kertas, kalau semuanya bergerak maka satu PPDP bisa menjangkau lima rumah. Maka pada tanggal 20 Januari, akan ada 1.928.955 rumah yang sudah dicoklit," terangnya.
4. 7 komisioner KPU pusat turun ke daerah

Pada proses coklit tersebut, Arief menjelaskan akan ada tujuh komisioner KPU Pusat yang akan turun ke daerah Pilkada untuk melakukan pemantauan.
“Untuk penugasannya sudah kita atur, yang jelas selain mereka akan ada lima komisioner ditingkat Provinsi yang akan ikut bergabung dengan Petugas PPDP," terangnya.
5. Diharapkan partisipasi pemilih meningkat

Melalui gerakan ini, KPU sangat berharap tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak 2018 ini bisa meningkat.
“Gerakan ini tidak hanya untuk penyelenggara pemilu saja. Akan tetapi mengajak semua masyarakat untuk aktif. Jika semua bergerak, dipastikan akan memberikan dampak yang positif tentunya," terang Arief.