Macet Parah di TB Simatupang, Pramono: Kasuistis, Tidak Terus Macet

- Rekayasa lalu lintas di tujuh titik jalan untuk mengurangi kemacetan di TB Simatupang.
- Pramono akan menambah 14 unit Transjakarta yang melewati TB Simatupang agar masyarakat beralih ke transportasi umum.
Jakarta, IDN Times – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan kemacetan yang terjadi di kawasan Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, bersifat kasuistis dan bukan kondisi permanen.
Menurut dia, kepadatan arus lalu lintas di jalur tersebut disebabkan oleh adanya proyek pembangunan yang masih berlangsung. Pramono menargetkan proyek selesai pada November mendatang.
“Yang berkaitan dengan TB Simatupang ini kan bersifat kasuistis, bukan terus-menerus akan macet karena memang lagi ada proyek di sana, tiga proyek tadi sehingga dengan demikian penanganannya adalah sampai dengan bulan November,” ujar Pramono, di Cakung, Jakarta Timur, Senin (25/8/2025).
1. Rekayasa lalu lintas di tujuh titik jalan

Ia mengatakan, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurangi dampak kemacetan. Rekayasa ini difokuskan pada tujuh titik rawan macet yang tersebar di sepanjang ruas jalan TB Simatupang.
“Jadi rekayasa lalu lintas itu dilakukan sementara. Ini berkaitan dengan bagaimana ada tujuh titik kemacetan itu bisa diatasi karena memang ada tujuh,” kata dia.
2. Pramono akan tambah 14 unit TransJakarta

Pramono juga akan menambah TransJakarta yang melewati TB Simatupang sebanyak 14 unit agar masyarakat beralih ke transportasi umum.
"Harapannya apa? Orang menggunakan transportasi publik yang melewati TB Simatupang akan bertambah," ucap dia.
3. Penerapan rekayasa lalu lintas

Selain itu, Pemprov DKI juga telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan agar trotoar tak terpakai di lokasi tersebut dimanfaatkan untuk rekayasa lalu lintas di sekitar TB Simatupang.
“Ini sifatnya sementara untuk mengatur rekayasa lalu lintas yang ada,” kata Pramono.