Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Majelis Masyayikh Rancang Standar Pendidikan Pesantren Jenjang S2-S3

Majelis Masyayikh tengah menyusun penguatan posisi pendidikan pesantren dalam sistem pendidikan nasional (IDN Times/Istimewa)
Intinya sih...
  • Majelis Masyayikh rancang standar mutu pendidikan pesantren setara S2 dan S3.
  • Penyusunan dilakukan dalam forum yang melibatkan pimpinan Ma'had Aly dan asosiasi pendidikan tinggi pesantren.

Jakarta, IDN Times - Majelis Masyayikh tengah menyusun penguatan posisi pendidikan pesantren dalam sistem pendidikan nasional. Ini dilakukan dengan merancang standar mutu pendidikan pesantren untuk jenjang Marhalah Tsaniyah (M2) setara S2 dan Marhalah Tsalitsah (M3) setara S3.

Penyusunan ini dilakukan dalam kegiatan Brainstorming Penyusunan Standar Mutu Pendidikan Pesantren yang digelar oleh Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI pada 1-3 Mei 2025 di Tangerang Selatan.

Dalam forum ini hadir Majelis Masyayikh, para pimpinan Ma’had Aly, dan perwakilan asosiasi pendidikan tinggi pesantren (AMALI). Pertemuan ini menjadi langkah awal untuk menyatukan visi dan merumuskan regulasi yang sesuai dengan tradisi dan karakteristik pendidikan pesantren.

Sebagai lembaga mandiri yang berwenang menetapkan standar mutu pendidikan pesantren, Majelis Masyayikh berkomitmen memperkuat sistem pendidikan Ma’had Aly melalui penyusunan standar lulusan, kelembagaan, serta kurikulum jenjang M2 dan M3 yang mengakar pada keilmuan khas pesantren.

“Standar mutu M2 dan M3 bukan sekadar formalitas administratif, melainkan upaya sistematis untuk memastikan lulusan Ma’had Aly memiliki kedalaman ilmu, ketajaman metodologi, dan kesiapan berkhidmat di tengah masyarakat global yang dinamis. Ini bagian dari tanggung jawab keulamaan yang diwariskan dari generasi ke generasi.” ujar Sekretaris Majelis Masyayikh, KH Muhyiddin Khotib dalam keterangannya, dikutip Senin (5/4/2025).

1. Penyusunan standar mutu juga untuk menjaga kesinambungan peran ulama

Majelis Masyayikh gelar rapat pleno rekognisi dokumen RPL (IDN Times/Istimewa)

Muhyiddin menyampaikan, arah penyusunan standar ini adalah menjaga kesinambungan peran ulama. Standar yang akan dirancang mencakup pendidikan (tarbiyah), karya ilmiah (bahts), dan pengabdian masyarakat (khidmah). Semuanya tetap mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan metodologi akademik yang kuat.

“Penyusunan standar mutu ini bertujuan menetapkan kerangka dasar minimum yang menjamin integritas akademik, kedalaman keilmuan, dan relevansi sosial lulusan Ma’had Aly, bukan untuk menyeragamkan antar lembaga,” kata dia.

2. Kemenag sebut penting adanya standar nasional pendidikan pesantren

Gedung Kementerian Agama RI (sulut.kemenag.go.id)

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Suyitno menegaskan pentingnya penyusunan standar nasional pendidikan pesantren yang mempertahankan kekhasan tradisi pesantren dalam menjawab tantangan zaman.

“Standar mutu nasional untuk Ma’had Aly harus disusun berdasarkan karakteristik khas pesantren, tidak semata-mata mengikuti standar umum yang saat ini ada di perguruan tinggi. Majelis Masyayikh memiliki otoritas penuh dalam penentuan standar mutu pesantren. Kita akan rumuskan ini menjadi regulasi resmi,” ucap Suyitno.

Ia juga menyoroti pentingnya keunggulan keilmuan pesantren melalui program takhassus dan penguatan pusat-pusat keilmuan di Ma’had Aly.

“Ma’had Aly harus mampu menjawab persoalan global dan tidak menjadi makmum terhadap perkembangan teknologi. Bukan reaktif, justru sebaliknya, responsif dan adaptif,” ujarnya.

3. Harus ada perbedaan terkait Ma'had Aly dan pendidikan tinggi umum

Gedung Kementerian Agama RI (google.com/maps)

Direktur Pesantren, Basnang Said menekankan perbedaan mendasar Ma’had Aly dengan pendidikan tinggi umum.

“Keunggulan Ma’had Aly terletak pada kedalaman penguasaan kitab turats, sistem talaqqi, serta sanad keilmuan yang menjadikannya berbeda dari prodi di PTKIN atau perguruan tinggi umum,” kata Basnang.

Sementara itu, Kasubdit Pendidikan Ma’had Aly, Mahrus menyampaikan, Tim Taskforce Penyusunan Standar Mutu telah dibentuk sebagai tindak lanjut dari koordinasi dengan Majelis Masyayikh. Ia memastikan semua proses penyusunan akan tetap menjunjung tinggi tradisi dan nilai-nilai pesantren.

“Kegiatan ini adalah bentuk awal dari kolaborasi intensif antara Kemenag RI, Majelis Masyayikh, Ma’had Aly, asosiasi, dan forum pesantren untuk memastikan keberlangsungan mutu pendidikan yang khas,” tutur Mahrus.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafi'an
Jujuk Ernawati
Muhammad Ilman Nafi'an
EditorMuhammad Ilman Nafi'an
Follow Us