Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemenag Siapkan Program Pesantren Ramah Lingkungan

Ilustrasi jemaah pesantren Al Khoiriyah di Tulungagung menggelar Salat Ied hari ini. IDN Times/ Bramanta Pamungkas
Ilustrasi jemaah pesantren Al Khoiriyah di Tulungagung menggelar Salat Ied hari ini. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Jakarta, IDN Times - Kementerian Agama (Kemenag) tahun ini menyiapkan program pesantren ramah lingkungan. Terobosan ini menjadi salah satu tindak lanjut dari upaya penguatan ekoteologi menjadi salah satu salah satu program prioritas Kemenag dalam kepemimpinan Menag Nasaruddin Umar.

Implementasi program ini dibahas bersama dalam rapat penyusunan juknis pesantren ramah lingkungan. Rapat diikuti berbagai pemangku kepentingan dari kementerian terkait, antara lain Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, serta lembaga-lembaga internasional seperti UNEP, FAO, dan UNICEF.

Turut hadir pula, perwakilan dari lembaga riset dan pengembangan pendidikan seperti PPIM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan INOVASI-DFAT Australia.

1. Pesantren Ramah Lingkungan At-Thariiq Garut jadi banchmarking

Ilustrasi - Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) pada Sekretariat Jenderal Kementerian Agama Ruchman Basori saat foto bersama santriwati di Jombang, Jawa Timur. (Dok. Kemenag)
Ilustrasi - Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) pada Sekretariat Jenderal Kementerian Agama Ruchman Basori saat foto bersama santriwati di Jombang, Jawa Timur. (Dok. Kemenag)

Juknis ini akan menjadi panduan bersama dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan berbasis pondok pesantren. Pesantren Ramah Lingkungan At-Thariiq Garut dijadikan banchmarking dalam perumusan juknis ini.

“Pesantren memiliki potensi besar sebagai agen perubahan dalam pelestarian lingkungan hidup. Maka kita butuh juknis yang memuat pendidikan nilai dan praktik ramah lingkungan. Peningkatan cara pandang Kiai, Pengasuh dan santri dapat menjadi pelopor keberlanjutan ekologi berbasis nilai-nilai Islam,” kata Kasubdit Pendidikan Salafiyah dan Kajian Kitab Kuning Yusi Damayanti dikutip dari laman Kemenag, Sabtu (19/4/2025).

2. Kemenag gandeng Kemenhut dan KLH

Ilustrasi - Menag Nasaruddin Umar jelang berabagi takjil di halaman kantor Kemenag, Jakarta, Senin (3/3/2025). (Dok. Kemenag)
Ilustrasi - Menag Nasaruddin Umar jelang berabagi takjil di halaman kantor Kemenag, Jakarta, Senin (3/3/2025). (Dok. Kemenag)

Dalam program ini, Kemenag bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, dan berbagai lembaga terkait.

“Dalam implementasi program ini, pesantren akan berkolaborasi dengan Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, dan berbagai lembaga yang concern dalam pelestarian lingkungan,” sambungnya.

3. Diharapkan jangkau lebih banyak lembaga pendidikan Islam

Ilustrasi - Pondok Pesantren (Ponpes) Assalafi Al Fithrah Surabaya kembali menggelar kegiatan tahunan Majlis Dzikir, Maulidurrasul SAW, dan Haul Akbar 2025. Dok. Istimewa
Ilustrasi - Pondok Pesantren (Ponpes) Assalafi Al Fithrah Surabaya kembali menggelar kegiatan tahunan Majlis Dzikir, Maulidurrasul SAW, dan Haul Akbar 2025. Dok. Istimewa

Melalui kolaborasi multisektor ini, lanjut Yusi, Kemenag berharap program Pesantren Ramah Lingkungan dapat berjalan efektif dan berkelanjutan, serta menjangkau lebih banyak lembaga pendidikan Islam di seluruh Indonesia.

“Di antara upaya yang akan didorong melalui program ini adalah kampanye edukasi lingkungan, penanaman pohon, pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular, serta integrasi nilai-nilai ekologi dalam kurikulum pesantren.” tandasnya

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us