Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mendikbudristek Dorong Sekolah di IKN Terapkan Kurikulum Merdeka

Nadiem Makarim hadir dalam acara Indonesia Millennial and Gen Z Summit 2022 pada Jumat (30/9/2022). (IDN Times/Reynaldy Wiranata)
Nadiem Makarim hadir dalam acara Indonesia Millennial and Gen Z Summit 2022 pada Jumat (30/9/2022). (IDN Times/Reynaldy Wiranata)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, mendorong sekolah di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, untuk turut menerapkan Kurikulum Merdeka.

Kurikulum Merdeka, kata dia, saat ini sudah diterapkan di 300 ribu satuan pendidikan yang ada di Tanah Air.

"Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan bagi sekolah untuk tidak lagi terbebani dengan bahan ajar yang luar biasa banyaknya," kata Nadiem, dikutip dari ANTARA, Minggu (5/11/2023).

1. IKN sediakan pendidikan bermutu

Ilustrasi siswa sekolah (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Dalam rangka menyediakan pendidikan bermutu, kata dia, saat ini di IKN sedang dibangun dan revitalisasi dua sekolah, yaitu Nusantara Intercultural School (NIS) dan SDN 020 Sepaku.

"Kedua sekolah diharapkan bisa menerapkan Kurikulum Merdeka karena akan meningkatkan mutu sumber daya manusia," kata dia.

Diketahui, SDN 020 Sepaku berada di lokasi rawan banjir yang kerap mengganggu kegiatan belajar-mengajar.

2. Guru harus manfaatkan transformasi dan reformasi pengelolaan pendidikan

Ilustrasi Profesi (Guru) (IDN Times/Mardya Shakti)

Nadiem juga mengajak para guru dan tenaga kependidikan di IKN untuk memanfaatkan transformasi dan reformasi pengelolaan pendidikan.

Hal itu dilakukan melalui Platform Merdeka Belajar (PMM) yang sudah digunakan lebih dari 2,8 juta guru di Indonesia.

"Pemanfaatan hasil asesmen nasional juga jadi acuan bagi kepala sekolah untuk membantu tata kelola satuan pendidikan," kata dia.

3. Latar belakang Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka memberikan ruang yang seluasnya bagi pendidik dan peserta didik untuk berkolaborasi dalam merancang pembelajaran. (Dok. Kemendikbudristek)

Kurikulum Merdeka mulai diterapkan pada tahun ajaran 2021/2022 dengan 2.491 sekolah penggerak dan 901 SMK Pusat Keunggulan yang mengikutinya. Pelaksanaannya diawali oleh program sekolah unggulan.

Hal itu juga mulai dilakukan menyusul adanya pandemik COVID-19 yang membuat sekolah harus melaksanakan pembelajaran online sehingga kurikulum pun disesuaikan dengan meenerapkan kurikulum darurat.

Kemendikbudristek menyebut, hal itu dimulai dengan melakukan penyederhanaan materi-materi yang lebih esensial yang diperlukan.

Hal tersebut pun menjadi latar belakang terbentuknya proses Kurikulum Merdeka yang dimulai dengan membuka Implementasi Kurikulum Merdeka Jalur Mandiri.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us