Menkes Terawan: Indonesia Butuh 246 Juta Dosis Vaksin

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan Indonesia membutuhkan 246 juta dosis vaksin (246.514.480). Kebutuhan ini akan 67 persen sasaran masyarakat penerima vaksin COVID-19.
Dia menjelaskan nantinya ada dua kelompok penerima vaksin, yaitu vaksin program subsidi pemerintah dan program vaksin mandiri. Vaksin program pemerintah akan diberikan kepada 32 juta orang (32.158.276). Setiap orang butuh dua dosis. Dari total penerima itu maka butuh 64 juta dosis vaksin (64.316.552).
"Sasaran 32 juta orang dari pemerintah butuh 73 juta dosis vaksin. Jumlahnya sudah ditambah dengan petunjuk WHO soal vaccine wastage rate 15 persen, kata Terawan dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama komisi IX DPR RI, Kamis (10/12/2020).
1. Pemerintah akan mengamankan 271 juta dosis pasokan vaksin, di atas kebutuhan yang hanya 246 juta

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN sekaligus Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan ada 107 juta jiwa penduduk Indonesia yang akan divaksin. Jumlah ini 67 persen dari total 160 juta populasi penduduk berusia 18-59 tahun.
Budi memastikan total vaksin COVID-19 yang sudah dipesan maupun akan dipesan tersebut melebihi kebutuhan vaksin di Indonesia. "Sehingga, totalnya firm order dan potensi yang sudah kami persiapkan untuk tahun depan sudah ada 271 juta dosis vaksin. Ini sedikit di atas 246 juta dosis vaksin yang dibutuhkan," kata Budi.
2. BUMN akan mengamankan 75 juta vaksin untuk peserta mandiri

BUMN sendiri ditugaskan untuk mengamankan vaksin COVID-19 untuk peserta mandiri yang berjumlah 75 juta orang. BUMN harus mengamankan pasokan vaksin sebanyak 150 juta dosis.
Saat ini, Indonesia telah memesan sebanyak 155,5 juta dosis vaksin. Meliputi, vaksin Sinovac sebanyak 125,5 juta dosis dan vaksin Novavax 30 juta dosis. Di luar pemesanan yang sudah pasti (firm order) tersebut, pemerintah juga mempunyai potensi pengadaan vaksin sebanyak 116 juta dosis.
“Terdiri dari vaksin Pfizer potensinya sebanyak 50 juta dosis, AstraZeneca 50 juta dosis, dan COVAX atau Gavi 16 juta dosis,” ujarnya.
3. Indonesia ikut rebutan vaksin

Budi menambahkan vaksin yang dipesan tersebut masuk dalam daftar vaksin World Health Organization (WHO) dan sudah masuk uji klinis tahap akhir. Bahkan, beberapa di antaranya sudah dalam tahap menunggu izin penggunaan darurat di daerah masih-masing.
"Sekarang terjadi rebutan order, tapi sampai sekarang jadwal yang kami miliki masih membutuhkan sampai Januari 2022 untuk bisa memenuhi pengadaan vaksin yang ditugaskan oleh Pak Menkes,” ujarnya.
Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3M: Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan, atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.