Menko PMK: Target Peningkatan Kualitas 12.825 Satuan Pendidikan Terlampaui

- Pemerintah berhasil merevitalisasi 16.698 satuan pendidikan, melebihi target 12.825 satuan pendidikan.
- Digitalisasi pembelajaran capai distribusi ke ratusan ribu sekolah Program digitalisasi pembelajaran telah mendistribusikan 124.253 unit perangkat digital IFP ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.
Jakarta, IDN Times — Pemerintah menargetkan peningkatan kualitas 12.825 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Target tersebut merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) di sektor pendidikan.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, mengatakan, hingga 20 Oktober 2025, capaian revitalisasi justru melampaui target dengan total 16.698 satuan pendidikan yang telah direvitalisasi terdiri dari 16.142 sekolah dan 556 madrasah.
"Langkah ini menjadi bagian dari upaya memperbaiki sarana dan prasarana belajar agar proses pendidikan berjalan lebih nyaman dan produktif," kata Pratikno, dikutip dari siaran pers, Selasa (21/10/2025).
1. Tiga program utama tunjukkan peningkatan

Pratikno mengatakan, menandai satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, tiga program utama dalam pendidikan telah menunjukkan progres signifikan dalam mempercepat peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
“Pendidikan dan kesehatan menjadi fondasi utama dalam mewujudkan sumber daya manusia unggul Indonesia. Dua roda yang saling menggerakkan. Pemerintah bekerja bukan sekadar kerja cepat, tetapi kerja yang berdampak langsung pada masyarakat,” ujar Pratikno.
2. Digitalisasi pembelajaran capai distribusi ke ratusan ribu sekolah

Dalam upaya memperluas akses pembelajaran berbasis teknologi, kata dia, pemerintah menargetkan 288.865 sekolah penerima perangkat digital Interactive Flat Panel (IFP).
Hingga Oktober 2025, telah diproduksi 124.633 unit dan 124.253 unit di antaranya telah terdistribusi ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Program ini diharapkan mendorong sistem belajar yang lebih interaktif, efisien, dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
“Program digitalisasi pembelajaran juga terus digenjot untuk mewujudkan sistem belajar yang efektif dan merata,” kata dia.
3. SMA Unggul Garuda hadirkan akses pendidikan berstandar dunia

Sebagai bagian dari pemerataan pendidikan unggulan, pemerintah terus mengembangkan SMA Unggul Garuda. Hingga 19 Oktober 2025, terdapat 16 SMA Unggul Garuda Transformasi yang telah beroperasi, sementara empat SMA baru siap dibangun di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
Program ini menjadi wujud komitmen pemerintah dalam membuka akses pendidikan berkualitas tinggi bagi seluruh anak bangsa.
Pratikno mengatakan, capaian tersebut merupakan bagian dari visi besar pemerintah untuk menyiapkan generasi masa depan Indonesia yang unggul dan adaptif terhadap perubahan zaman.
“Di bidang pendidikan, kita memperluas akses dan memperkuat mutu belajar agar anak-anak Indonesia tumbuh cerdas dan siap menghadapi masa depan serta disrupsi teknologi," ujar Pratikno.


















