Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menko Yusril Tak Masalah Kinerjanya Diberi Nilai Buruk

Menko Kumham Imipas, Yusril Ihza Mahendra (IDN Times/Rendy Septian Anwar)
Intinya sih...
  • Yusril Ihza Mahendra tak masalah kinerjanya diberi nilai buruk oleh Celios
  • Pemimpin harus menampung seluruh aspirasi masyarakat dan menunjukkan langkah untuk masa depan yang lebih baik
  • Keputusan pemimpin tidak selalu populer, seperti kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam memotong anggaran besar-besaran

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyaratan Yusril Ihza Mahendra mengaku tak masalah kinerjanya diberi nilai buruk. Berdasarkan survey Center of Economic and Law Studies (Celios), Yusril memperoleh penilaian sebesar 1,6 persen dan masuk dalam kelompok menteri dengan kinerja yang buruk.

"Saya tidak akan merasa tersanjung kalau kinerja dinilai baik, sebaliknya juga tidak akan kecil hati kalau kinerja dinilai buruk. Saya bekerja saja dengan hati nurani, pikiran, ilmu, dan pengalaman yang saya miliki," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/2/2025).

1. Yusril sebut jadi pemimpin bukan hal mudah

Menko Kumham Imipas, Yusril Ihza Mahendra (IDN Times/Aditya Mustaqim)

Yusril mengatakan, jadi pemimpin bukan hal mudah. Sebab, pemimpin harus menampung seluruh aspriasi masyarakat.

"Pemimpin juga harus menunjukkan kepada rakyat, langkah apa yang harus ditempuh untuk mengatasi keadaan yang ada sekarang, untuk menuju hari depan yang lebih baik," ujar Yusril.

2. Yusril sebut ada masanya keputusan yang diambil tidak populer

Menko Kumham Imipas, Yusril Ihza Mahendra (IDN Times/Aditya Mustaqim)

Yusril menilai, ada kalanya keputusan yang diambil tidak populer. Bahkan, kebijakan yang diambil bisa dianggap melawan kehendak rakyat.

"Pemimpin seperti itu, pada hemat saya, tidak selalu dianggap sebagai orang gila. Sebab, dia dijadikan pemimpin karena dia dianggap beda dengan rakyat kebanyakan," ujarnya.

3. Yusril sebut Prabowo berani ambil kebijakan tak populer

Presiden Prabowo hadir di Kongres XVIII Muslimat NU di Jatim International Expo, Surabaya (dok. Sekretariat Presiden)

Yusril pun mencontohkan Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, Prabowo berani mengambil kebijakan tidak populer seperti menghemat dan memotong anggaran besar-besaran.

"Presiden Prabowo punya keberanian besar mengambil keputusan itu demi masa depan perekonomian nasional yang lebih baik, khususnya dalam rangka mengejar pertumbuhan ekonomi 8 persen," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aryodamar
EditorAryodamar
Follow Us