Menkomidigi Meutya Hafid: Generasi Muda Harus Kuasai Digitalisasi

- Masa depan ditentukan adaptasi dan teknologi termasuk AI
- Bonus demografi 2030 jadi peluang
- Generasi muda harus siapkan talenta digital
Jakarta, IDN Times - Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyampaikan sosialisasi kepada mahasiswa baru UIN Jakarta mengenai pentingnya internasionalisasi, digitalisasi, dan konsep green campus. Hal ini sebagai upaya membangun kolaborasi antara perguruan tinggi dan dunia usaha demi terciptanya masa depan berkelanjutan.
"Kita berada dalam sebuah era perubahan besar yang kerap disebut revolusi industri dan transformasi digital, ada tiga arus besar yang dikenal sebagai mega trend revolusi industri, transformasi fisik, transformasi digital, dan transformasi biologi,” kata dia Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (26/8/2025).
1. Masa depan ditentukan adaptasi dan teknologi termasuk AI

Meutya juga menjelaskan, masa depan adalah bagi mereka yang bisa beradaptasi, berinovasi dan kerloborasi dengan teknologi, tak terkecuali adalah Artificial Intelligence (AI).
2. Bonus demografi 2030 jadi peluang

Meutya juga turut membahas bagaimana bonus demografi di Indonesia pada 2030 nanti berkisar dari 64 persen dari total penduduk. Kondisi ini jadi jendela kesempatan bagi negara yan besar. Meski demikian bonus demografi ini tak otomatis membawa keuntungan atau kesempatan yang baik jika tidak dibarengi dengan persiapan yang baik pula.
3. Generasi muda harus siapkan talenta digital

Meutya juga pentingnya kesiapan generasi muda menghadapi era digital menuju Indonesia Emas 2045. Menurutnya, kesadaran saja tidak cukup, tetapi juga perlu menyiapkan talenta digital.
“Karena 2045 adik-adiklah yang menjadi paling bertanggung jawab, paling menikmati tapi juga di saat yang bersamaan paling bertanggung jawab,” ujar Meutya.