Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menteri PPPA: Peringatan Hari Ibu Tak Sepenuhnya Serupa Mother's Day

Konferensi Pers Peringatan Hari Ibu ke-94 tahun 2022, oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Selasa (20/12/2022) di Bengkulu. (IDN Times/Lia Hutasoit)

Bengkulu, IDN Times - Peringatan Hari Ibu (PHI) diselenggarakan setiap tahun pada 22 Desember. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga menjelaskan PHI jadi momen penting mengenang dan memaknai kembali peran perempuan pejuang pergerakan Indonesia dalam merebut kemerdekaan Indonesia.

PHI juga berarti penghargaan pada peran besar kaum Ibu yang punya andil besar dalam membangun generasi bangsa yang berkualitas. Menutnya, hari Ibu di Indonesia tak sepenuhnya sama dengan Mother's Day. Pelaksanaan puncak PHI ke-94 ini diselenggarakan di Bengkulu, Provinsi Bengkulu, tempat dimana Ibu Negara Indonesia Pertama, Fatmawati Soekarno berasal.

“Hari Ibu di Indonesia tidak sepenuhnya serupa dengan Mother’s Day sebagaimana negara-negara di belahan dunia lain merayakannya. Hari Ibu di Indonesia memiliki makna yang jauh lebih besar. Hari Ibu dilandasi oleh tekad dan perjuangan kaum perempuan untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia sebagaimana dideklarasikan pertama kali dalam Kongres Perempuan Indonesia pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta," kata Bintang PPPA saat Konferensi Pers PHI ke-94 Tahun 2022: “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”, di Bengkulu, Selasa (20/12/2022).

1. PHI jadi tanda gerak perempuan Indonesia dari masa ke masa

Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati atau Bintang Puspayoga (kanan), dikukuhkan menjadi Bunda GenRe Nasional. (Dok. BKKBN)

Bintang mengatakan, PHI jadi tanda gerak perempuan Indonesia dari masa ke masa dalam mendidik generasi bangsa sekaligus berperan besar dalam suarakan hak-haknya guna mdapatkan perlindungan dan mencapai kesetaraan gender. 

“Hari Ibu menjadi pengingat bahwa perempuan merupakan sumber daya potensial dan mampu berkontribusi setara dalam pembangunan serta menjadi fondasi yang kuat bagi tumbuhnya generasi yang berkualitas di tanah air. Maju mundurnya bangsa ini sangat tergantung pada kaum ibu," ujar dia

PHI juga, kata Bintang, jadi refleksi dan renungan bagi semua tentang berbagai upaya yang telah dilakukan untuk majukan pergerakan perempuan di seluruh aspek pembangunan dan langkah wujudkan kesetaraan gender serta pemberdayaan perempuan di Indonesia.

2. PHI dengan tema yang tekankan kesempatan perempuan

Pembentukan UPTD PPA di Semarang oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPA) Minggu (11/12/2022) (dok. KemenPPPA)

Perlu diketahui, tema PHI ke-94 tetap sama dengan tema tahun sebelumnya yakni, “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju” bersamaan dengan empat sub tema, yakni Kewirausahaan Perempuan: Mempercepat Kesetaraan, Mempercepat Pemulihan, Perempuan dan Digital Economy, Perempuan dan Kepemimpinan; dan Perempuan Terlindungi, Perempuan Berdaya.

“Tema tersebut menekankan bahwa perempuan juga mempunyai kesempatan, akses, serta peluang yang sama seperti laki-laki sebagai sumber daya pembangunan,” ujarnya.

3. Ada kegiatan napak tilas perjuangan Fatmawati dan jahit bendera merah putih

ilustrasi pemasangan bendera merah putih. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Bintang mengundang sejumlah pihak, jelang acara puncak PHI ke-94, berbagai macam rangkaian acara akan dilakukan, mulai dari ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Bengkulu, bakti sosial, napak tilas sejarah perjuangan Fatmawati Soekarno dengan mengunjungi Museum Fatmawati Soekarno yang dilanjutkan dengan kegiatan “Menjahit Bendera Merah Putih” oleh para Gubernur Perempuan dan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dari seluruh provinsi, bazaar hingga penghargaan terhadap Daerah Ramah Perempuan dan Layak Anak (DRPLA) pada puncak acara PHI ke-94 di Balai Raya Semarak, Kota Bengkulu.

“Rangkaian kegiatan PHI ke-94 tidak terlepas daripada sinergi dan kolaborasi antara Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Pemerintah Provinsi Bengkulu, dan Ikatan PIMTI Perempuan Indonesia yang berada di lintas kementerian/lembaga. Karenanya, perlu menjadi perhatian bersama bahwa setiap pergerakan perempuan dalam pembangunan harus mendapatkan dukungan dari semua pihak, baik pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat,” kata dia.

4. Bengkulu jadi tuan rumah PHI ke-94, Gubernur sebut ada kaitan erat dengan sejarah

Menteri PPPA, Bintang Puspayoga dan Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah serta Deputi Bidang Kesetaraan Gender, Dra. Leny Nurhayanti Rosalin sebagai Ketua Umum PHI dalam konferensi Pers Peringatan Hari Ibu ke-94 tahun 2022, oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Selasa (20/12/2022) di Bengkulu (IDN Times/Lia Hutasoit)

Sementara, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengungkapkan bahwa kekayaan sejarah yang dimiliki oleh Provinsi Bengkulu berkaitan erat dengan marwah dari penyelenggaraan PHI ke-94, yakni mengenang dan menghargai pergerakan perjuangan perempuan Indonesia dalam mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia.

“Kehadiran Menteri PPPA dan juga para Istri Gubernur di Indonesia di Provinsi Bengkulu menjadi momen yang sangat baik dan juga penghormatan tersendiri bagi kami tuan rumah dalam penyelenggaraan PHI ke-94 ini," kata dia.

Dia mengatakan penyelenggaraan PHI ke-94 ini diharapkan tak hanya sekadar seremonial semata melainkan memperkuat kolaborasi dan kerja-kerja nyata dalam mewujudkan pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lia Hutasoit
Dwifantya Aquina
Lia Hutasoit
EditorLia Hutasoit
Follow Us