Menteri PPPA Tinjau Fasilitas Ramah Anak di Terminal Pulo Gebang

- Menteri PPPA Arifah Fauzi meninjau fasilitas ramah anak dan perempuan di Terminal Pulo Gebang.
- Peninjauan mencakup ruang SAPA 129 untuk melaporkan kekerasan terhadap perempuan dan anak, ruang informasi, kesehatan, dan laktasi.
- Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta menegaskan terminal inklusif dengan fasilitas ramah disabilitas dan Pos SAPA untuk menangani kasus pelecehan terhadap perempuan dan anak.
Jakarta, IDN Times - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi meninjau fasilitas ramah anak dan perempuan di Terminal terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, Sabtu (29/3/2025). Ia menilai, fasilitas penunjang tersebut sudah tersedia dengan baik selama Mudik Lebaran 2025.
"Jadi alhamdulillah, terima kasih bapak hari ini kunjungan kami untuk melihat sejauh mana mudik lebaran ini sangat aman atau ramah anak dan perempuan. Tadi juga ada ruang bermain untuk anak-anak. Jadi saat menunggu busnya belum datang, anak-anak bisa bermain sehingga tidak jenuh," kata dia, Sabtu (29/3/2025).
1. Berharap fasilitas yang ada bisa terus disempurnakan

Arifah menyoroti ruang Sahabat Perempuan dan Anak atau SAPA 129. Ruangan ini bisa digunakan sebagai tempat melapor jika penumpang melihat kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Dia juga ada melihat adanya ruang informasi hingga ruang kesehatan di Terminal Pulo Gebang. Selain itu, ada ruangan laktasi buat ibu menyusui.
"Mudah-mudahan fasilitas ini bisa terus disempurnakan sehingga bisa lebih nyaman lagi untuk para penumpang di Terminal Pulo Gebang," katanya.
2. Siap layani penumpang dan lindungi perempuan serta anak

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menegaskan terminal ini inklusif dengan fasilitas ramah disabilitas, termasuk toilet khusus. Selain itu, Terminal Pulo Gebang memiliki Pos Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) untuk menangani kasus pelecehan dan kriminalisasi terhadap perempuan dan anak.
"Sehingga ini setiap saat ada kejadian yang sekiranya terkait dengan kriminalisasi ataupun terkait dengan pelecehan terhadap perempuan itu bisa langsung melakukan pos sahabat anak," kata dia.
3. LPAI apresiasi terminal Pulo Gebang sebagai terminal ramah anak

Sementara itu, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi juga mengapresiasi upaya pemerintah memastikan mudik yang aman dan ramah anak. Ia juga menyoroti fasilitas di Terminal Terpadu Pulo Gebang yang mendukung kenyamanan pemudik, termasuk anak-anak.
Menurutnya, wajah tenang para pemudik mencerminkan kenyamanan layanan terminal. LPAI berharap standar ini diterapkan di terminal lain dan terus berlanjut saat arus balik.
Langkah ini sejalan dengan visi Indonesia Layak Anak 2030, menciptakan lingkungan transportasi yang lebih aman dan nyaman bagi anak-anak.
"Mudah-mudahan ini juga merupakan tradisi di berbagai terminal-terminal lain. Dan mudah-mudahan juga nanti pada saat arus balik, mereka juga bisa mendapatkan layanan yang sangat ramah anak," kata Seto.