Meutya Hafid Ingatkan Kementerian Segera Migrasi Data ke PDN

- Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, memprioritaskan operasionalisasi Pusat Data Nasional (PDN) di Cikarang untuk memperkuat infrastruktur digital nasional.
- Kemkomdigi telah bergerak mengejar target strategis yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) setelah rampungnya struktur organisasi baru.
- Meutya juga menyoroti kecepatan internet Indonesia yang tertinggal di Asia Tenggara serta menyuarakan perlindungan anak di ruang digital dan peningkatan literasi digital hingga 2030.
Jakarta, IDN Times - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkapkan, operasionalisasi Pusat Data Nasional (PDN) di Cikarang menjadi prioritas utama dalam percepatan transformasi digital pemerintahan.
Dia menginstruksikan Direktorat Jenderal Teknologi Pemerintah untuk segera memastikan Kementerian dan lembaga memigrasikan data mereka ke PDN, guna memperkuat infrastruktur digital nasional.
"PDN adalah tulang punggung digitalisasi pemerintah. Pastikan semua kementerian dan lembaga segera memigrasikan data mereka ke PDN," kata Meutya dalam Rapat Pimpinan di Kantor Kemkomdigi, Jakarta, dikutip Rabu (26/2/2025).
1. Struktur sudah lengkap, saatnya bergerak cepat fokus capai target

Dia menjelaskan, dengan rampungnya struktur organisasi baru, Kemkomdigi kini telah bergerak mengejar target strategis yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Meutya menekankan setiap jajaran eselon I harus memastikan program berjalan sesuai rencana.
"Dengan struktur yang telah lengkap, saatnya kita bergerak cepat dan fokus pada pencapaian target RPJMN. Setiap Eselon I memiliki tanggung jawab yang jelas dan harus memastikan program berjalan sesuai rencana," katanya.
2. Kecepatan internet di Indonesia masih kalah dari Kamboja

Selain PDN, Meutya juga menyoroti kecepatan internet Indonesia yang masih tertinggal di kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan Speedtest Global Index edisi Desember 2024, kecepatan internet fixed broadband Indonesia hanya 32,07 Mbps, lebih rendah dari Kamboja yang mencapai 46,14 Mbps.
Dia meminta percepatan program peningkatan konektivitas nasional, termasuk pemanfaatan SATRIA-1, Palapa Ring, dan adopsi teknologi terbaru seperti WiFi 7.
3. Penyusunan regulasi AI hingga perlindungan anak di ruang digital

Dalam aspek ekosistem digital, Meutya memerintahkan penyusunan regulasi Artificial Intelligence (AI) untuk industri serta percepatan perizinan bagi entitas digital. Perlindungan anak di ruang digital juga jadi perhatian khusus, dengan instruksi untuk segera menyelesaikan regulasi terkait.
"Pastikan segera rampung," katanya.
Hingga 2030 , dia juga menargetkan sembilan juta talenta digital, dengan peningkatan literasi dan keterampilan digital sebagai kunci keberhasilan. Rapat Pimpinan ini dihadiri oleh seluruh jajaran eselon I dan II Kemkomdigi, menandai komitmen bersama untuk mempercepat transformasi digital Indonesia.