Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Millennials Penentu Kemenangan Pilpres 2019, Ini Kata Tokoh Politik

instagram.com/idntimes
instagram.com/idntimes

Surabaya, IDN Times - Dalam acara peluncuran platform terbaru dari IDN Times, #MillennialsMemilih pada Rabu (31/10) di Surabaya, hadir pula dua tokoh politik dari partai PDIP yang diwakili oleh Sri Untari dan Mulyadi dari partai PAN. Selain itu acara tersebut juga dihadiri oleh pengamat politik, Airlangga Pribadi, serta dua orang influencer asal Surabaya, Ribka Budiman dan Stefani Gabriela.

Dalam diskusi tersebut, Sri Untari yang mengusung capres nomer urut satu dan Mulyadi yang mengusung capres nomer urut dua, menyampaikan banyak hal mengenai Pilpres 2019.

Mereka juga mengajak para millennials untuk tidak golput dalam pemilu mendatang. Salah satu topik yang seru untuk dibahas dalam diskusi tersebut adalah apakah millennials menjadi salah satu faktor penentu kemenangan dalam Pilpres 2019? Nah, berikut tanggapan mereka.

1. Empat puluh persen dari total jumlah pemilih di Indonesia adalah Millennials

IDN Times/Triadanti
IDN Times/Triadanti

Seperti yang sudah diketahui bahwa jumlah pemilih yang berusia 17 hingga 35 tahun tercatat sangat signifikan dalam Pilpres 2019 mendatang. Diperkirkan jumlah pemilih millennial sebanyak 40 persen dari total jumlah pemilih yang ada. Seperti yang diungkapkan oleh Sekretaris DPD PDIP Jatim, Sri Untari.

"Dari total jumlah pemilih di Indonesia, 40 persennya adalah Millennials. Sedangkan di Jawa Timur dari 30 juta pemilih, 14 juta adalah Millennials.

Dari jumlah tersebut, tentunya pemilih millennial menjadi salah satu potensi yang dapat dimanfaatkan oleh kedua kubu Pilpres 2019 untuk meraih kemenangan," katanya.

2. Keresahan Millennials dalam menghadapi Pilpres 2019

IDN Times/Reza Iqbal
IDN Times/Reza Iqbal

Dalam menghadapi Pilpres 2019, para Millennial ternyata tidak lepas dari berbagai keresahan yang dihadapi. Menurut dua influencer asal Surabaya, Ribka Budiman dan Stefani Gabriela, saat ini para Millennial sedang diresahkan dengan berbagai macam hal yang menyangkut masa depan mereka.

Seperti lapangan pekerjaan hingga kemacetan yang terjadi di jalan. Selain itu, Millennial juga diresahkan dengan pertanyaan siapa yang harus dipilih dalam Pilpres 2019. Mereka merasa takut jika nantinya salah pilih presiden.

3. Tanggapan dua tokoh politik terhadap keresahan yang dihadapi Millennials

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Menurut Sri Untari yang mengusung capres dan cawapres nomor urut satu, untuk mengatasi keresahan yang dihadapi oleh para millennials, capres yang diusung akan memfokuskan program kerja mereka dalam membangun infrastruktur.

Dengan pembangunan infrastruktur yang memadai seperti jalan raya, diharapkan hal tersebut akan mampu mengurangi kemacetan yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Selain itu, mereka juga akan mengembangkan proyek investasi yang juga diharapkan mampu menambah lapangan pekerjaan bagi Millennial.

Sementara itu menurut Mulyadi dari PAN Jatim yang mengusung capres dan cawapres nomor urut dua lebih menyoroti tidak adanya pembatasan jumlah kendaraan di jalan raya. Menurutnya, percuma saja apabila infrastruktur jalan raya semakin dilebarkan namun tidak diimbangi dengan pembatasan jumlah kendaraan bermotor.

4. Partisipasi Millennials dalam politik masih dianggap pasif

Ilustrasi pemilih millennials. Dok.IDN Times
Ilustrasi pemilih millennials. Dok.IDN Times

Terkait dengan jumlah generasi millennial dalam pemilu 2019 yang totalnya mencapai 40 persen, tentunya hal tersebut menjadi salah satu kunci kemenangan. Terlebih jika dari jumlah 40 persen tersebut, semuanya sadar politik dan menyumbangkan suara dalam pemilu 2019.

Namun selama ini kaum millennial dianggap pasif dalam berpolitik. Seperti yang diungkapkan oleh pengamat politik, Airlangga Pribadi, bahwa tingkat partisipasi kaum millennial terhadap politik hanya sekitar 25 persen. Tidak heran apabila saat ini millennial masih dikaitkan dengan sikap apatis terhadap politik.

5. Alasan kenapa Millennials harus memilih dalam Pilpres 2019

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Ada berbagai alasan mengapa Millennial harus menyumbangkan suaranya dalam Pilpres 2019. Menurut Mulyadi, millennial merupakan penggerak bangsa. Banyak peristiwa besar bangsa Indonesia yang terjadi karena pemuda. Oleh karena itu, untuk dapat merubah wajah Indonesia kedepannya, maka millennial tidak boleh golput dalam Pilpres 2019.

Sementara menurut Sri Untari, Pilpres 2019 merupakan momentum untuk menetapkan masa depan bangsa. Sebuah kesempatan yang hanya akan datang 5 tahun sekali. Oleh karena itu, sungguh sayang apabila melewatkan momentum tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifina Budi A.
EditorArifina Budi A.
Follow Us