#MillennialsMemilih Dirilis, Ini Wejangan Politisi untuk Kaum Muda

Rabu (31/10), IDN Times menggelar perilisan resmi platform #MillenialsMemilih sekaligus diskusi terbuka bersama para politisi, influencer, pengamat politik, dan tentunya anak-anak muda.
Acara tersebut dihadiri oleh muda-mudi dan mahasiswa, namun turut hadir sejumlah narasumber di antaranya Asisten III Gubernur Jatim, Made Sukartha, dua politisi dari PDIP dan PAN, Sri Untari dan Mulyadi, pengamat politik Airlangga Pribadi, dan tak ketinggalan dua influencer cantik Ribka Budiman dan Stefani Gabriella.
Mengingat pesta demokrasi sudah semakin dekat, melalui acara yang digelar di gedung baru IDN Times Surabaya, para narasumber memberi beberapa wejangan kepada kaum millennial sebagai generasi penentu utama.
1. Tunjukkan kepedulian, jadilah pemilih cerdas
Usai menjawab pertanyaan mengenai 'Haruskah millennial memilih,' politisi Sri Untari dari PDI Perjuangan sempat menambahkan beberapa uraian mengenai harapannya kepada kaum muda, mengingat generasi millennial dinilai memiliki sikap cuek politik.
Ia berpesan, bahwa agar pesta demokrasi kelak menjadi sukses, kaum muda harus menunjukkan kepedulian dengan menjadi pemilih yang cerdas. Mereka harus paham betul tentang pilihannya, bersikap objektif, serta tidak mudah termakan hoaks.
2. Millennial harus jaga kekokohan dan jiwa patriotiknya

Tak hanya Sri Untari, politisi PAN Mulyadi pengusung Prabowo-Sandi juga ikut berpesan, agar millennial sebagai pembawa harapan masa depan menjaga kekokohan serta sikap cinta tanah airnya.
Ia juga bercerita mengenai kesejarahan yang tak kalah penting, bahwasannya kerajaan-kerajaan terbesar di nusantara pun tak ada yang umurnya sepanjang NKRI. Oleh karena itu, ia berharap para pemuda dapat mempertahankan kejayaan Indonesia lebih lama lagi.
3. Jangan sampai tingkat partisipasi menurun

Mulyadi kemudian menambahkan, bahwa Indonesia dan politiknya kedepan adalah milik para pemuda, kaum milenial dan seterusnya. Tentu tak melulu menjadi milik golongan sekarang, maka ia mengharapkan dan mewanti-wanti, agar jangan sampai partisipasi pemuda justru menurun.
4. Indonesia butuh nasionalisme dari millennnial

Disebut bahwa suara millennial adalah yang paling berpengaruh bagi demokrasi kedepan, para politisi juga berpesan jangan sampai mudah diprovokasi. Saat ini berita bohong memang tidak dapat dihindari, akan tetapi jangan sampai ikut di dalamnya.
"Jangan sampai acuh apalagi stateless, karena Indonesia amat butuh nasionalisme dari milenial," ujar Airlangga Pribadi, pengamat politik dari Universitas Airlangga.
5. Di luar semua kekurangan, millennials tetap dianggap punya banyak karakter positif

Walaupun disebut cuek terhadap perpolitikan, menurut Airlangga millenials juga dianggap punya tiga karakter positif, yakni creative, confident, dan connected.
Meminjam kalimat dari beliau, di era milik kaum muda ini, kehidupan sudah tidak bicara soal expert lagi, akan tetapi maker. Milenial terkenal suka berpikir out of the box, dan yang terpenting adalah konektif dengan siapapun, di manapun, dan kapanpun.
Untuk itulah IDNTimes hadir dengan platform tanya-jawab bertajuk #MillennialsMemilih untuk mewadahi serta menjawab segala keingintahuan milenial mengenai demokrasi, yang tentuntunya siapapun akan mudah terkoneksi melalui media online.
Millennials, yuk bersama-sama suksekan pesta demokrasi tahun mendatang!