Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Misteri Kematian Jurnalis Juwita, Menteri PPPA Buka Suara

Kasus pembunuhan Juwita, jurnalis media online asal Kalimantan Selatan, mulait terungkap. (Dok. Istimewa)
Intinya sih...
  • Menteri KemenPPPA angkat suara soal kasus kematian wartawati Juwita di Banjarbaru
  • Arifah berharap kasus ini diusut tuntas dan pelaku diberikan hukum seberat-beratnya
  • Kasus ini akan dijadikan atensi pihak KemenPPPA dengan mengoordinasikan tim yang ada di Balikpapan

Jakarta, IDN Times - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, buka suara soal kasus kematian Juwita, seorang wartawati media online di Banjarbaru. Dugaan sementara, dia menjadi korban pembunuhan seorang anggota TNI AL yang sudah bertugas empat tahun.

Terduga pelaku yang merupakan anggota TNI AL itu juga disebut baru satu bulan belakangan bertugas di Lanal Balikpapan.

"Kita baru dengar memang beritanya, tapi yang pasti kita turut prihatin karena sebetulnya kejadian yang sangat tidak manusiawi itu tidak boleh terjadi kepada siapapun, bukan hanya kepada jurnalis. Jadi kepada siapapun, ini memang tidak boleh terjadi," kata dia saat ditemudi di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (27/3/2025).

 

1. Berharap pelaku dihukum seberat-beratnya

Menteri PPA, Arifah Choiri Fauzi di Balikpapan, 26 Januari 2025 kemarin. (IDN Times / Erik Alfian)

Arifah berharap kasus ini agar segera diusut tuntas jika memang sudah ada pelaku dalang pembunuhan Juwita. Dia meminta pelaku bisa diberikan hukum seberat-beratnya.

"Oleh karena itu, mudah-mudahan segera diusut tuntas dan kalau memang sudah ada pelakunya diberikan hukum seberat-beratnya untuk menjadi peringatan untuk yang lainnya untuk tidak melakukan hal yang sama," katanya.

"Kami turut prihatin dan berdukacita karena ternyata korbannya adalah salah seorang jurnalis. Mudah-mudahan ini tidak terjadi lagi di Indonesia," lanjut dia.

2. Akan berkoordinasi dengan tim yang ada di Balikpapan

Menteri PPPA Arifah Fauzi tengah membahas aturan soal poligami yang termuat dalam Pergub nomor 2 tahun 2025 (dok. Humas Kemen PPPA)

Dia mengatakan, kasus ini akan dijadikan atensi pihak KemenPPPA dengan mengoordinasikan tim yang ada di Balikpapan, yakni UPTD PPPA.

"Kami akan koordinasi dengan UPTD PPA kami di sana, kemudian seperti apa kondisinya nanti kami update ya," kata dia.

3. Kronologi tewasnya Juwita

Jenazah Asrul, bocah berumur 6 tahun saat dievakuasi oleh personel gabungan. Asrul tewas diduga karena tersengat ubur-ubur saat berenang di laut bersama rekannya, Kamis (27/3/2025) siang. (IDN Times/Erik Alfian)

Juwita diduga tewas akibat kecelakaan tunggal saat mengendarai sepeda motor. Namun, sejumlah kejanggalan memunculkan spekulasi lain.

Dia ditemukan dengan luka di dagu, lebam di punggung dan leher, dompet serta ponselnya juga hilang. Sementara, motor yang dikendarai Juwita masih berada di lokasi kejadian.

Juwita ditemukan tak bernyawa di tepi jalan menuju Desa Kiram, Banjar, Sabtu (22/3/2025). Saat ditemukan, dia masih mengenakan helm, sementara motornya terperosok ke semak-semak. Warga yang melihat kejadian itu langsung mengevakuasi Juwita ke RSUD Idaman Banjarbaru.

Kejanggalan semakin bertambah ketika diketahui Juwita sebelumnya berpamitan kepada keluarganya untuk pergi ke Guntung Payung pada pagi hari. Namun, justru ditemukan tewas di Gunung Kupang pada siang hari.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
Lia Hutasoit
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us