Momen Rano Karno dan Ridwan Kamil Debat Sengit soal Prestasi

- Debat sengit antara Ridwan Kamil dan Rano Karno terjadi, membahas penurunan IPM saat Rano menjadi pemimpin Banten.
- Ridwan Kamil membandingkan peningkatan IPM Jawa Barat selama kepemimpinannya dengan penurunan IPM Banten saat Rano menjabat.
Jakarta, IDN Times - Debat sengit terjadi antara Calon Gubernur DKI Jakarta Nomor Urut 1, Ridwan Kamil dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Nomor Urut 3, Rano Karno.
Ridwan Kamil sempat menyoroti penurunan indeks pembangunan manusia (IPM) kala Rano Karno menjadi pemimpin Banten.
1. Momen terjadinya debat saat bahas pencapaian di daerah yang pernah dipimpin

Mendapat pertanyaan itu, Rano Karno menjelaskan, dirinya hanya menjabat Gubernur Banten selama satu tahun, sedangkan pada periode 2013-2016 hanya menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt).
"Banten tuh sejahtera di Tangerang Raya, cuma daerah seperti Pandeglang dan Lebak memang sulit untuk dikembangkan. Alhamdulillah dengan diberikannya status kawasan ekonomi khusus untuk Tanjung Lesung, insyaallah Banten segera bisa mengejar indeks yang Akang impikan itu tadi," ujar Rano Karno, sembari menambahkan ada 13 proyek nasional di Banten di era Presiden Joko "Jokowi" Widodo.
Mendengar jawaban Rano, Kang Emil kembali membuka data proyek yang didapatkan Banten dari Jokowi. Namun, IPM di wilayah Banten pun tak ada peningkatan yang signifikan.
"Dengan begitu, banyak proyek strategis nasional dari Pak Jokowi, saya lihat catatan IPM turun bukannya naik. Tingkat pengangguran terbuka hanya turun tipis. Desa tertinggal juga masih ada 48 saat Bang Rano selesai menjabat. Poin saya, menjadi pemimpin jangan mencari-cari alasan," ucap Ridwan Kamil.
2. Ridwan Kamil bandingkan prestasinya dengan Rano Karno

Lebih lanjut, Ridwan Kamil membandingkan saat dirinya masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Di bawah kepemimpinanya, IPM Jawa Barat naik selama lima tahun.
Diketahui, IPM Banten di periode 2012-2017 turun sebesar 0,07 poin. Sementara, IPM Jabar yang naik 2,93 poin saat Ridwan Kamil menjadi Gubernur Jabar pada 2018-2023.
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Banten hanya turun 0,85 persen pada 2012-2017. Jauh sekali dengan Jabar yang berhasil menurunkan TPT sebesar 3,02 persen di 2020-2023.
"Jadi poin saya menjadi pemimpin tidak harus selalu mencari alasan alasan ke orang lain. Mudah-mudahan kalau terpilih kita fokus Kakarta lebih baik di pasangan kita atau Abang, makasih," ucap dia.
3. Ridwan Kamil juga sempat sindir Pramono

Selain itu, Ridwan Kamil juga adu argumen dengan Cagub Nomor Urut 3, Pramono Anung saat ditanya soal realisasi pembangunan taman bermain Disneyland. Apalagi rencana pembangunan taman bermain itu sudah disampaikan Ridwan Kamil sejak masih menjabat Gubernur Jawa Barat.
Pramono tidak mempermasalahkan rencana pembangunan itu. Namun, pernyataan Ridwan Kamil yang berubah soal lokasi pembangunan Disneyland dianggap membingungkan publik.
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu kemudian menyinggung Pramono sebagai pemimpin yang tidak berani berimajinasi dan mengambil keputusan berisiko. Kang Emil juga menyebut tidak ada rekam jejak Pramono yang bisa ditelusuri sebagai kepala daerah, meskipun politisi PDI Perjuangan (PDIP) itu menduduki posisi Menteri Sekretaris Kabinet selama dua periode.
"Saya dan Bang Rano (calon wakil Pramono) paling relevan kalau ditanya. Karena yang ditanya pengalaman masa lalu. Saya agak susah bertanya ke Mas Pram karena korelasi kepada kewilayahannya bukan pada history-nya," ujar Ridwan Kamil.
Ia pun mengaku tidak mempermasalahkan bila masih dianggap kurang ketika menjabat Gubernur Jawa Barat. Kang Emil kemudian membanggakan hasil survei yang menunjukkan kepuasan warga Jabar mencapai 90 persen ketika dipimpin dirinya.
"Silakan saja di-Google, kepuasan publik ketika saya menjabat Gubernur Jawa Barat itu 90 persen. Menandakan masyarakat mengapresiasi visi misi dari A sampai Z. Mengurangi kemiskinan di desa dari 1.000 desa menjadi nol. Investasi tertinggi se-Indonesia. Pelayanan publik menjadi juara se-Indonesia," tutur dia.