Kasus COVID Ngegas, Jokowi Minta PTM di Jabar, DKI, Banten Dievaluasi

Jokowi wanti-wanti kenaikan kasus COVID-19

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten agar dievaluasi. Permintaan tersebut dilakukan karena sekarang ini kasus COVID-19 di ketiga provinsi tersebut sedang naik.

"Saya juga minta adanya evaluasi untuk pembelajaran tatap muka, utamanya di Jawa Barat, di DKI Jakarta, dan di Banten," ujar Jokowi dikutip dari laman setkab.go.id, Selasa (1/2/2022).

Baca Juga: Ratas di IKN Kaltim, Jokowi Ingatkan Kasus COVID-19 Naik 2.248 Persen

1. Jokowi ingatkan lonjakan kasus COVID-19 sedang naik

Kasus COVID Ngegas, Jokowi Minta PTM di Jabar, DKI, Banten DievaluasiIlustrasi Virus Corona. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengingatkan, kasus COVID-19 di Indonesia sedang naik. Dia menyampaikan data kenaikan kasus COVID-19 per 31 Januari 2022.

"Hati-hati, saya ingin menegaskan kehati-hatian kita, karena kasus aktif naik 910 persen, dari yang sebelumnya 6.108 kasus di 9 Januari (2022), kemudian menjadi 61.718 kasus di 30 Januari (2022)," katanya.

Baca Juga: Data Lengkap Kasus COVID-19 di 34 Provinsi per Senin 31 Januari 2022

2. Kasus COVID-19 dari 9-30 Januari 2022 meningkat lebih dari 2 ribu persen

Kasus COVID Ngegas, Jokowi Minta PTM di Jabar, DKI, Banten DievaluasiPresiden Jokowi pimpin rapat terbatas di Istana Merdeka pada Senin (19/10/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Sementara, untuk kasus aktif COVID-19 dari 9-30 Januari 2022, bertambah 2.248 persen. Angka tersebut menjadi perhatian serius Jokowi.

"Ini penambahan kasus baru naik 2.248 persen, dari 529 kasus di 9 Januari (2022) menjadi 12.422 kasus di 30 Januari (2022). Sekali lagi, hati-hati kita dalam menyikapi ini. Tapi yang kita patut bersyukur meskipun kasus aktif naik 910 persen, tidak diikuti dengan melonjaknya angka kematian, ini bagus. Meskipun demikian, tetap harus kita harus tetap waspada," ucap dia.

3. Soal kasus Omicron, Jokowi sebut perlu ada penanganan berbeda

Kasus COVID Ngegas, Jokowi Minta PTM di Jabar, DKI, Banten Dievaluasiilustrasi virus corona (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, perlu ada penanganan berbeda terhadap varian COVID-19 Omicron. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan skemanya.

"Dalam jangka pendek, kita harus memperkuat bagian di hilir, sosialisasi, edukasi yang masif untuk masyarakat yang positif tanpa gejala, untuk melakukan karantina mandiri dengan konsultasi dokter secara mandiri di puskesmas, di faskes atau melalui telemedisin. Dan kemudian stok obat-obatan yang ada di apotek-apotek ini betul-betul harus dikontrol keberadaannya," katanya.

Kemudian di bagian hulu, kata Jokowi, perlu adanya pencegahan transmisi lokal, terutama yang berada di enam provinsi penyumbang kasus COVID-19 tertinggi.

"Betul-betul harus dimonitor dengan ketat, tetapi juga masyarakat ditenangkan dan tidak usah panik, tapi harus tetap waspada. Kemudian juga disiplin protokol kesehatan bersama TNI dan Polri, terutama 3M yang masif dan juga pelacakan kontak erat. Ini seperti yang sudah kita lakukan," ucap dia.

Jokowi pun wanti-wanti kepada jajarannya agar senantiasa mengawasi pintu masuk internasional. Dia juga meminta untuk melakukan pengawasan ketat terhadap aturan karantina.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya