Mukernas PPP, Bahas Evaluasi Partai hingga Usulan Perubahan AD/ART

- Mukernas PPP dilaksanakan selama tiga hari di Jakarta Utara
- Plt Ketua Umum Mardiono mengakui penurunan suara PPP dan meminta evaluasi konkret
- Ketua DPC Kota Palu mengusulkan perubahan AD/ART untuk membuka peluang caketum dari luar partai
Jakarta, IDN TImes - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar musyawarah kerja nasional (Mukernas) selama tiga hari, dari 13-15 Desember 2024, di Hotel Mercure, Jakarta Utara. Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mardiono mengatakan, salah satu agenda mukernas adalah melakukan evaluasi kerja partai.
"Tentu sudah menjadi kewajiban organisasi, khususnya Partai Persatuan Pembangunan selalu akan terus melakukan evaluasi untuk menuju langkah di hari-hari yang akan datang," ujar Mardiono, Jumat (13/12/2024).
1. Mardiono akui suara partai terus turun

Mardiono mengakui, suara PPP terus mengalami penurunan di setiap pemilu. Oleh karena itu, dia meminta ada evaluasi konkret terhadap hal tersebut pada Mukernas 2024.
"Kita semua menyadari, berdasarkan pengalaman mengikuti pemilu ke pemilu dan pemilu yang baru saja kita ikuti, suara dan jumlah kursi yang diperoleh oleh Partai Persatuan Pembangunan terus mengalami penurunan," ucap dia.
2. Mardiono dorong kader PPP turun langsung ke masyarakat

Menurutnya, PPP harus bisa menghadirkan kebijakan yang berdampak langsung pada kebutuhan masyarakat. Sehingga masyarakat merasa dibantu oleh PPP.
"Kita harus hadir dengan kebijakan yang tidak hanya menjawab kebutuhan langsung, tetap juga membangun pondasi bagi masa depan kita di waktu yang akan datang," kata dia.
Mardiono meminta, setiap kader PPP harus berdialog dan turun langsung ke masyarakat. Sehingga, ada hubungan yang baik antara PPP dan masyarakat.
3. Usulan perubahan AD/ART

Dalam acara tersebut, Ketua DPC Kota Palu, Shauqi Maskati, mengusulkan adanya perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Perubahan itu khususnya terkait dengan syarat calon ketua umum.
“Mukernas harus mengagendakan perubahan AD/ART syarat calon ketua ini. Perubahan itu agar membuka peluang bisa majunya dalam bursa Caketum bagi tokoh-tokoh nasional lain dari luar,” ujar Shauqi.
Menurutnya, bila usulan perubahan AD/ART disetujui, hal itu bisa diterapkan pada pemilihan calon Ketua Umum PPP di penyelenggaraan Muktamar PPP mendatang.
“Sebab tentu dalam kondisi yang sedang tidak baik-baik saja pasca-pemilu kemarin, Kami para kader menginginkan figur tokoh nasional yang siap lahir batin, baik dari segi otak, ongkos dan jaringan mumpuni,” kata dia.
Menurutnya, PPP memiliki kader yang pas untuk bisa maju menjadi Ketua Umum PPP.
“Kita pernah punya tokoh mewakili Sulawesi, Bapak Suharso Monoarfa Ketum PPP yang banyak meninggalkan prestasi bagi partai. Nah, saya menilai Ahmad Ali ini sekaliber beliau,” kata dia.