Muncul Video 12 Tawanan Perang Dieksekusi Ukraina, Rusia Murka

Jakarta, IDN Times - Baru-baru ini beredar video yang dinarasikan sebagai tawanan perang Rusia tewas dieksekusi oleh tentara Ukraina. Dalam video yang beredar, ada lebih dari 10 tawanan perang Rusia yang ditembak mati.
Atas kemunculan video tersebut, Kementerian Pertahanan Rusia pun langsung mengomentari bahwa ini adalah bukti kekejaman yang dilakukan oleh Ukraina, namun telah diabaikan oleh pihak Barat.
1. Kengerian video tawanan perang Rusia yang tewas dieksekusi

Seperti dilansir The Guardian, Minggu (20/11/2022), dalam video yang beredar luas di media sosial, nampak sekelompok tentara Rusia dinarasikan muncul dari bangunan tambahan dengan tangan di atas kepala, di Makiivka, di wilayah Luhansk di Ukraina timur.
Sekelompok tentara Rusia itu kemudian diminta berbaring telungkup di tanah. Disebutkan ketika itu belasan tentara Rusia sudah dalam keadaan menyerah.
Namun setelah telungkup, terdengar desingan tembakan otomatis menyalak. Dan dari rekaman tersebut, terlihat semua orang Rusia, termasuk mereka yang berada dalam posisi telungkup tewas. Total sekira 12 mayat terlihat dalam video tersebut.
Namun hingga kini tak jelas kapan video itu direkam dan siapa yang merekamnya.
2. Rusia tuduh Ukraina lakukan kejahatan perang

Sementara itu, seperti dikutip Aljazeera, Kementerian Pertahanan Rusia merespons munculnya sebuah video yang beredar di media sosial. Di mana dalam video itu disebutkan ada lebih dari 10 tawanan perang Rusia tewas dibunuh.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, kekejaman telah dilakukan nyata-nyata oleh tentara Ukraina. Moskow secara tegas menyebut peristiwa ini sebagai kejahatan perang. Dan bagian dari fakta perang yang telah berlangsung hampir sembilan bulan belakangan.
“Pembunuhan brutal terhadap prajurit Rusia ini bukanlah yang pertama, atau satu-satunya kejahatan perang,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah keterangan.
“Ini adalah praktik umum di Angkatan Bersenjata Ukraina yang secara aktif didukung oleh rezim Kyiv dan diabaikan secara terang-terangan oleh pelindung Baratnya.”
3. Ukraina belum angkat suara soal respons Kemenhan Rusia

Kemenhan Rusia juga mengatakan munculnya video itu sebagai tanda adanya 'sifat mengerikan' dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan rezimnya di Kyiv. Rusia juga menegaskan, mereka akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan pengadilan sejarah serta rakyat Rusia dan Ukraina.
Komite Investigasi Rusia di lain sisi juga mengatakan para penyelidiknya tengah bekerja untuk mengidentifikasi orang-orang yang merekam video tersebut.
Sementara itu, sejauh ini tidak ada tanggapan langsung dari Kyiv terhadap klaim Moskow. Selama ini, Ukraina sendiri juga kerap menuduh Rusia telah berulang kali melakukan kejahatan perang.