Nahkoda KM Sinar Bangun Jadi Tersangka Kasus Tragedi Danau Toba

Jakarta, IDN Times - Ratusan korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara, hingga kini masih dalam proses pencarian. Kepolisian telah menetapkan tersangka pada nahkoda SS yang berhasil selamat dalam tragedi pada Senin (18/6) pagi itu.
KM Sinar Bangun karam diduga karena kelebihan muatan dan cuaca buruk. Kapal yang seharusnya bermuatan sekitar 80 orang itu, memuat hampir 200 penumpang. Kapal kayu tiga lantai ini juga mengangkut puluhan sepeda motor.
1. Baru nahkoda yang ditetapkan sebagai tersangka

Kabid Humas Polda Sumut AKBP Tatan Dirsan Atmaja mengatakan saat ini polisi baru menetapkan seorang tersangka, yakni nahkoda KM Sinar Bangun yang berinisial SS.
"Ya (nahkoda), yang sudah kami tetapkan sebagai tersangka hanya satu," ujar Tatan kepada IDN Times, Minggu malam (25/6).
Tatan membantah telah menetapkan tersangka lain, yakni dua anggota Dinas Perhubungan.
"Kami belum menyebutkan itu. Yang menyebutkan hal tersebut siapa?" tanya dia.
2. Tersangka kemungkinan akan bertambah

Kemungkinan ada pihak lain yang akan ditetapkan tersangka. Sebab, Tatan menyebutkan, tersangka kasus KM Sinar Bangun tidak terbatas pada nahkoda kapal.
"Kapolri Pak Tito Karnavian juga sudah sempat menyebut, kalau pemeriksaan dan yang ditetapkan sebagai tersangka tidak hanya terbatas pada nahkoda saja. Ya, memang benar itu. Kami tidak menyangkal hal itu," kata dia.
3. Memeriksa Dinas Perhubungan

Tatan juga mengatakan kepolisian akan memeriksa pihak lain dalam kasus tragedi KM Sinar Bangun. Khususnya pihak terkait seperti pemilik kapal dan Dinas Perhubungan.
"Bahwa kami akan memeriksa dari berbagai pihak terkait. Iya (Dinas Perhubungan), akan diperiksa. Hanya saja penetapan tersangkanya akan kami sampaikan," ujar Tatan.
Tatan menyebutkan Polda Sumut akan menggelar keterangan pers hari ini, terkait perkembangan kasus tragedi KM Sinar Bangun.
Kapal kayu KM Sinar Bangun diperkirakan tenggelam sekitar satu mil dari dermaga Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (18/6) pukul 17.30 WIB. Muatan berlebihan dan cuaca buruk diduga menjadi penyebab tenggelamnya KM Sinar Bangun. Cuaca buruk itu berupa angin kencang dan ombak besar.
Hingga kini, tercatat 18 penumpang KM Sinar Bangun sudah ditemukan selamat dan satu lainnya meninggal dunia, yakni Indah Yunita Saragih (22) warga Pulau Sidamanik. Sementara, 184 lainnya dinyatakan masih hilang.