Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

NasDem Belum Final Koalisi Bareng PKS di Pilkada DKI 2024

Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim menyampaikan alasan belum umumkan rekomendasi untuk pilkada 2024. (IDN Times/Amir Faisol)
Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim menyampaikan alasan belum umumkan rekomendasi untuk pilkada 2024. (IDN Times/Amir Faisol)
Intinya sih...
  • NasDem ingin melanjutkan koalisi dengan PKS di Pilkada Jakarta 2024.
  • Hermawi Taslim menyatakan bahwa segala kemungkinan masih bisa terjadi, termasuk membahas koalisi dengan PKS.
  • Presiden PKS Ahmad Syaikhu bertemu Surya Paloh di NasDem Tower untuk menjajaki koalisi di Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Hermawi Taslim bicara peluang melanjutkan koalisi dengan PKS di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024. Menurutnya, segala kemungkinan masih bisa terjadi.

Hermawi mengatakan, NasDem masih mengkaji penjajakan koalisi di Pilkada Jakarta. Partai NasDem, kata dia, belum mengambil keputusan final.

"Ya ini yang akan on proses nanti, bisa iya bisa tidak ya kemungkinannya banyak. Karena kita sedang membahas sekarang, dan Pak Ketum lagi di luar negeri," kata Hermawi di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, Jumat (28/6/2024).

1. Mau perjuangkan koalisi perubahan tetap lanjut

Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim menegaskan rekomendasi partainya di Pilkada Jakarta 2024 belum final. (IDN Times/Amir Faisol)
Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim menegaskan rekomendasi partainya di Pilkada Jakarta 2024 belum final. (IDN Times/Amir Faisol)

Meski begitu, Hermawi mengatakan, pihaknya masih berusaha melanjutkan koalisi perubahan di Pilkada 2024, termasuk Jakarta.

Hanya saja, dia memastikan NasDem masih terbuka membangun koalisi dengan semua partai politik. 

"Jadi gini, koalisi dengan PKS PKB kita akan terus berusaha untuk mempertahankan Koalisi 01 itu dimanapun kita berada, kita akan berusaha tapi kita terbuka terhadap yang lain," kata dia.

Hermawi mengakui, Presiden PKS Ahmad Syaikhu sempat bertemu Surya Paloh di NasDem Tower untuk melakukan komunikasi politik di Pilkada 2024.

Dalam pertemuan itu, kedua belah pihak membahas banyak hal, termasuk menyikapi dinamika politik di Pilkada Jakarta. Adapun pertemuan itu, berlangsung sebelum PKS resmi mengumumkan Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai pasangan cagub dan cawagub Pilkada Jakarta.

"Bicara tentang hal-hal nasional, bicara beberapa juga kita singgung Pilkada DKI, Pilkada Jawa Barat, bisa aja," kata dia.

2. PKS klaim mulai jajaki koalisi dengan NasDem

Juru Bicara PKS Pipin Sopian ungkap PKS jajaki kerja sama dengan NasDem di Pilkada 2024. (IDN Times/Amir Faisol)
Juru Bicara PKS Pipin Sopian ungkap PKS jajaki kerja sama dengan NasDem di Pilkada 2024. (IDN Times/Amir Faisol)

Juru bicara PKS, Pipin Sopian mengungkapkan, Presiden PKS Ahmad sempat menemui Surya Paloh di NasDem Tower pada Jumat, 21 Juni 2024. Pertemuan itu dalam rangka menjajaki koalisi di Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Hasil pertemuan itu, kedua partai sudah memiliki kesamaan dalam membangun koalisi di Pilkada DKI 2024.

"Pilkada DKI sebetulnya ada kesamaan harapannya bisa berkoalisi antara NasDem dan PKS tinggal masalah nama tentu kita melakukan pembahasan nama siapa dengan siapa dan tentu dari hasil itu dibahas di internal PKS," katanya.

3. Paloh dan Syaikhu samakan persepsi soal cagub-cawagub

Juru Bicara PKS Pipin Sopian ungkap PKS jajaki kerja sama dengan NasDem di Pilkada 2024. (IDN Times/Amir Faisol)
Juru Bicara PKS Pipin Sopian ungkap PKS jajaki kerja sama dengan NasDem di Pilkada 2024. (IDN Times/Amir Faisol)

Menurutnya, semua partai, termasuk PKS akan rasional dalam mengambil keputusan di Pilkada Jakarta. Pipin menyebut, Syaikhu dan Surya Paloh juga menyamakan persepsi mengusung kandidat cagub dan cawagub DKI 2024.

Kandidat yang akan diusung PKS dan NasDem harus punya rekam jejak baik, termasuk di eksekutif maupun legislatif. Selain itu, kedua partai menggodok kapasitas dan kredibilitas kandidat yang akan diusungnya.

"Karena kemampuan untuk mengelola persoalan yang ada di DKI juga (tidak mudah). Ketiga menghitung siapa yang elektabilitasnya tinggi yang berpeluang untuk menang," ucapnya.

"Kami haqqul yakin ya bahwa setiap partai itu rasional, siapa yang berpeluang menang tentu kita akan cari pasangan yang paling memungkinkan untuk bisa (menang)," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Amir Faisol
EditorAmir Faisol
Follow Us