PCO Imbau Warga Bijak Memilih Informasi Saat Lebaran

- Kantor Komunikasi Kepresidenan mengimbau masyarakat bijak memilih informasi saat Idul Fitri 1446 H.
- Momen lebaran rentan terhadap misinformasi, disinformasi, dan malinformasi di media sosial.
- Noudhy Valdryno menekankan pentingnya memerangi paparan informasi yang menyesatkan dan memperkuat persatuan bangsa.
Jakarta, IDN Times - Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) mengimbau masyarakat untuk bijak memilih informasi saat berlebaran Idul Fitri 1446 H. Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi PCO, Noudhy Valdryno mengatakan, salah satu yang menjadi perhatian saat perayaan hari besar yakni masifnya misinformasi, disinformasi dan malinformasi.
"Momen lebaran adalah waktu yang penuh dengan kegembiraan, tetapi di balik itu ada ancaman gangguan informasi yang mengintai. Jadi, kita harus lebih bijaksana dalam mengonsumsi informasi," ujar Noudhy dalam keterangannya, dikutip Kamis (3/4/2025).
"Seperti yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto, semangat lebaran seyogianya menjadi momentum bagi kita untuk semakin memperkokoh persatuan bangsa dan memperkuat solidaritas sosial, bukan sebaliknya," sambungnya.
1. Harus seleksi sumber informasi

Noudhy mengatakan, masyarakat harus pandai memilih sumber informasi. Terutama ketika menerima informasi dari media sosial.
"Di era digital ini, kita sering terjebak dalam informasi yang menyesatkan, apalagi dengan adanya berbagai platform media sosial," ucap dia.
2. Masyarakat bisa cek sumber resmi

Menurutnya, masyarakat bisa mengecek langsung sumber resminya ketika mendapat narasi yang tidak pas.
"Berbagai akun resmi pemerintah bisa menjadi verifikator bagi warga dengan data yang akurat dan terpercaya," kata dia.
3. Lebaran bawa energi baru yang positif

Lebih lanjut, Noudhy berharap, lebaran bisa membawa energi baru yang positif. Terutama, sebaran informasi di media sosial menjadi lebih baik.
Noudhy juga berharap, masyarakat juga bisa memerangi terhadap paparan misinformasi, disinformasi dan malinformasi.