PDIP Sentil Prabowo Endorse Kandidat di Pilkada: Presiden Turun Kelas

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi II DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus mengkritisi sikap Presiden Prabowo Subianto yang terang-terangan menyatakan dukungan kepada salah satu kandidat kepala daerah.
Padahal, awalnya Deddy mengaku terharu mendengar pernyataan Prabowo yang dalam pidatonya menyebut tidak ada titip-titipan.
"Silakan semua yang junior-junior saya terharu pak, karena sebelumnya banyak sekali peristiwa yang membuat kita meragukan di beberapa tempat provinsi, yang intervensi berbagai instrumen kekuatan negara itu sangat nyata, telanjang, dan masif," kata dia dalam rapat Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2024).
1. Deddy mengaku kecewa dengan pernyataan Prabowo

Ia mengaku, sikapnya seketika berubah menjadi kecewa usai Prabowo menyatakan dukungan kepada Ahmad Luthfi dan Taj Yasin di Pilkada Jawa Tengah (Jateng) 2024.
Menurutnya, pernyataan Prabowo itu justru tidak konsisten lantaran hanya dalam waktu tiga hari sudah berubah sikapnya.
"Tapi kebahagiaan saya dengan pidato presiden itu luntur hanya dalam 3 hari. Ketika kemudian Presiden RI yang sangat kita hormati Pak Prabowo Subianto ternyata kemudian menjadi endorse promotor untuk satu pasangan calon gubernur di Jateng," tutur Deddy.
2. Presiden turun kelas

Deddy menilai sikap Prabowo itu seakan menunjukkan bahwa Presiden RI turun kelas menjadi juru kampanye untuk paslon tertentu. Ia menganggap pilkada sudah kehilangan prinsip jujur dan adil.
"Ketika presiden RI turun kelasnya menjadi jurkam untuk satu calon, saya kira kita kehilangan harapan, bahwa pemilu ini memang akan berlangsung dengan jurdil," jelasnya.
Meski begitu, ia tak menampik, endorse yang diberikan Prabowo itu dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Gerindra. Namun, tentunya ada regulasi yang harus dijalankan ketika Prabowo menyatakan dukungan. Salah satunya mengenai cuti sebagai kepala negara.
"Betul Pak Prabowo Subianto merupakan Ketua Umum Partai Gerindra. Punya hak mengendorse calonnya. Tapi kalau itu dilakukan sebelum masa kampanye sangat boleh sebagai ketum. Tapi sebagai presiden yaitu tadi ada tahapan, regulasi yang harus diikuti," imbuh dia.
3. Heboh video Prabowo endorse Ahmad Luthfi-Taj Yasin

Sebelumnya, Prabowo memberikan rekomendasi dukungan kepada pasangan calon Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimun di Pilkada Jateng 2024. Prabowo menilai, keduanya merupakan figur yang tepat untuk jadi pemimpin.
Pernyataan Prabowo dalam bentuk video itu beredar luas di jejaring media sosial. Akun milik @luthfiyasinofficial pun juga membagikan video berdurasi singkat tersebut. Dalam postingan itu, Prabowo tampak diapit oleh Luthfi dan Yasin sembari menyatakan rekomendasi.
Dalam keterangannya, Ketua Umum Gerindra itu juga menganggap, Luthfi dan Yasin memahami permasalahan di Jateng.
“Komjen Ahmad Luthfi berpengalaman sebagai Kapolda Jateng, Taj Yasin Maimun juga pengalaman sebagai Wakil Gubernur. Ini kolaborasi tepat,” ucap Prabowo.
Dengan pengalaman itu, Luthfi-Yasin dianggap mampu menjadi solusi berbagai permasalahan di Jateng. Terlebih, pasangan itu bisa menjadi kepanjangan pemerintah pusat dalam mewujudkan visi presiden.
Prabowo juga sempat membahas sosok Yasin yang tak lain merupakan anak ulama besar, KH Maimun Zubaer alias Mbah Moen. Ia menganggap Mbah Moen merupakan gurunya.
“Saya sangat menghormati beliau,” jelas Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga berperan mengenai pemerintah yang bersih, mempercepat pembangunan ekonomi, kesejahteraan rakyat, hingga menjaga dan mengelola kekayaan alam Indonesia. Prabowo menyakini, pesan tersebut akan dijalankan oleh Luthfi-Yasin jika terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng.
“Jawaban itu ada pada diri kedua calon ini. Ini rekomendasi saya,” imbuh dia.