Pecahkan Muri, 2 Noken Raksasa Siap Tampil di Festival Lembah Baliem

Jakarta, IDN Times – Festival Lembah Baliem (FLB) 2019 akan terasa istimewa karena berbagai kekayaan budaya Papua bakal mewarnai festival yang akan digelar 7-10 Agustus ini. Lebih spesial lagi, FLB akan menyajikan sebuah pemecahan rekor MURI pembuatan tas khas Papua noken raksasa setinggi 30 meter.
Menurut Staf Khusus Menpar Bidang Media dan Komunikasi Don Kardono, pemecahan rekor ini sangat prestisius bagi masyarakat Papua.
"Noken bukanlah tas biasa. Bagi masyarakat suku Hubula dan masyarakat di wilayah Pegunungan Tengah pada umumnya (suku Lanny, suku Yali dan suku Ngalik), noken memiliki nilai adat yang sangat tinggi. Maka sangat wajar jika noken dijadikan sebagai ikon pada pelaksanaan Festival Lembah Baliem ke-30 ini," kata Don, Rabu (24/7).
1. Dua noken yang memecahkan rekor buatan ibu-ibu perajin di Waga-waga Distrik Kurulu

Sementara itu, Kadisbudpar Jayawijaya Alpius Wetipo mengatakan, ada dua jenis noken yang akan memecahkan rekor. Pertama adalah Noken Lakulik yang berfungsi sebagai pembayaran adat seperti bayar denda, bayar kepala, bayar mas kawin, bayar duka, ataupun persembahan pada upacara adat bagi yang Mahakuasa (Ap tugure).
Kedua, ada Noken Apugut yang berfungsi sebagai pelengkap bagi kaum wanita. Noken ini digunakan di kepala kaum wanita saat menghadiri acara pesta adat dan tari-tarian saat melakukan perjalanan atau menggendong anak.
"Hari ini, Rabu (24/7) saya sendiri telah meninjau kesiapan pembuatan kedua noken tersebut. Untuk Noken Lakulik telah mencapai panjang 22 meter yang dibuat ibu-ibu dari Asitipo. Sedangkan untuk Noken Apugut pengerjaannya telah mencapai 98 persen yang dikerjakan ibu-ibu perajin di Waga-waga Distrik Kurulu," tuturnya.
2. Bukan tas biasa, noken mengandung nilai penghormatan dan kekuatan

Noken dalam bahasa suku Hubula disebut Su atau sebuah harta yang digunakan sebagai nilai kehidupan sosial. Di dalamnya terkandung nilai penghormatan dan kekuatan.
Noken atau Su juga dijadikan sebagai dasar alat pembayaran, alat pernyataan kehormatan, dan alat persembahan bagi para arwah leluhur atau yang Mahakuasa. Noken pun berfungsi sebagai alat kehormatan bagi seorang wanita, harta benda adat yang harus dijaga. Selain itu, sebagai tempat penyimpanan benda berharga, benda sakral, benda sumber kekuatan, dan juga benda kehormatan.
"Noken bukanlah tas biasa. Banyak falsafah yang terkandung di dalamnya. Selain itu, noken pun bisa menjadi sebuah kerajinan yang menarik untuk dijadikan oleh-oleh wisatawan. Dengan diangkatnya kerajinan ini akan semakin menambah nilai jual noken ke wisatawan. Imbasnya tentu peningkatan perekonomian masyarakat terutama para perajin noken," tutur Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani yang diamini Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Ricky Fauziyani.
3. Festival Lembah Baliem wajib dikunjungi

Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Management CoE Esthy Reko Astuti ikut angkat suara. Menurutnya, Festival Lembah Baliem menjadi sebuah festival yang wajib dikunjungi. Eksistensinya tidak diragukan dan dilaksanakan selama 30 tahun lamanya. Bahkan merupakan festival tertua di Papua. Dengan itu, dapat dipastikan jika festival ini akan sensasional.
"Tahun lalu, FLB mampu menyedot 3.000 wisatawan, 1.000 di antaranya merupakan turis mancanegara. Ini merupakan bukti betapa bakal menariknya FLB nantinya. Makanya banyak yang beranggapan jika belum ke Baliem berarti belum sah menginjakkan kaki di Papua," kata wanita berhijab itu.
Menteri Pariwisata Arief Yahya pun beranggapan senada. Menurut Menpar, selama 30 tahun perjalanannya, pagelaran budaya ini terus berkembang menjadi ikon pariwisata Papua. Perhelatannya selalu kolosal dan megah dan menjadi buruan wajib traveler dunia. Kehadirannya mampu memberikan gambaran eksotisnya alam serta kebesaran budaya Papua.
"Bayangkan atmosfer yang tercipta pada pagelaran Festival Lembah Baliem. Ratusan orang dari berbagai suku di Papua berbondong-bondong datang dengan segala perlengkapan adat yang mereka punya. Dan ini menjadi sebuah tampilan menarik yang selalu menjadi buruan wisatawan. Belum lagi keindahan alamnya yang jelas tak terbantahkan. Silakan datang dan nikmati eksotisme Papua," kata Menteri asal Banyuwangi itu.