Pemprov DKI Batasi Kriteria Orang yang Bisa Ikut Rapid Test di Jakarta
Jakarta, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah menerima 100.000 alat untuk rapid test dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Alat-alat tersebut nantinya akan didistribusikan ke sejumlah fasilitas kesehatan di wilayah ibu kota.
Ia menjelaskan tak semua warga ibu kota bisa mengikuti rapid test ini. Sebab, hanya orang dengan kriteria tertentu yang bisa mengikuti tes ini.
"Yang kita lakukan tes adalah, pertama, dalam rangka kegiatan penyidikan edimeiologi, ODP (orang dalam pemantauan), orang dalam pemantauan dengan kontak erat yang menunjukan ODP," jelas Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (24/3).
1. Dinas Kesehatan belum ungkap jumlah orang yang sudah menjalani rapid test

Widyastuti mengatakan rapid test itu sudah mulai dilakukan. Salah satu wilayah yang sudah melaksanakan tes tersebut adalah Jakarta Selatan. Namun, ia belum mau mengungkapkan berapa jumlah orang yang telah ikut tes tersebut.
"Mereka karena bekerja belum sempat membuat laporan secara cepat. Nanti kalau sudah ada hasilnya tentu kita akan sampaikan," jelas Widyastuti.
2. Terdapat 427 warga Jakarta yang dinyatakan positif terjangkit virus corona

Widyastuti memaparkan bahwa hingga Selasa (24/7) terdapat 427 warga dinyatakan positif terjangkit virus corona atau COVID-19. Kemudian, ia mengatakan sudah ada 32 orang yang meninggal dunia akibat virus corona.
"Saat ini yang masih dalam perawatan ada 266, self isolation 106," kata Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta.
Kemudian, Widyastuti menjelaskan bahwa sejak awal Maret, Pemprov DKI Jakarta terdapat 800 orang berstatus Pasien Dalam Pengawasan dengan rincian 529 masih dirawat dan 271 sudah pulang karena sehat. Sementara itu, terdapat 1.730 orang yang telah dipantau Pemprov DKI Jakarta sejak awal Maret 2020.
"444 masih dipantau, sedangkan 1.286 sudah selesai dipantau," jelasnya.
3. Terdapat 685 kasus positif secara nasional

Juru bicara pemerintah dalam penanganan virus corona atau COVID-19, Achmad Yurianto mengumumkan bahwa kasus positif virus corona secara nasional bertambah menjadi 686. Artinya, terdapat penambahan kasus sebanyak 107 kasus dari data sebelumnya yaitu 579 kasus.
"Ada penambahan kasus baru konfirmasi positif sebanyak 107 kasus, sehingga total saat ini adalah 686 kasus positif" kata Yuri dalam siaran langsung di TVRI.
Yuri menyampaikan, penambahan kasus tersebut terhitung sejak Senin (23/3) pukul 12.00 WIB hingga hari ini pukul 12.00 WIB.