Pernyataan Dimyati ke Airin Disebut Sebagai Perspektif Bermasalah

Jakarta, IDN Times - Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggarini, menanggapi pernyataan calon Wakil Gubernur Banten nomor urut 2, Dimyati Natakusumah, dalam Debat Perdana Calon Gubernur dan Wakil Gubernur 2024.
Titi menyesalkan pernyataan Dimyati yang menyebut perempuan tidak perlu menjadi gubernur, karena tugas tersebut dianggap terlalu berat. Menurutnya, pandangan seperti itu justru menunjukkan adanya masalah dalam paradigma dan perspektif kesetaraan gender di kalangan partai politik.
"Ini pekerjaan besar bagi partai politik. Artinya paradigma dan perspektif adil dan setara gendernya masih bermasalah. Nah, itu siapa yang harus paling bertanggung jawab? Ya partai politik. Seharusnya setiap kandidat yang diusung oleh partai politik sudah tuntas soal isu kepemimpinan dan keterwakilan perempuan," kata dia, Kamis (17/10/2024).
1. Tindakan mendiskriminasi dan memarginalisasi perempuan

Titi mengkritik keras adanya pernyataan seperti itu di ruang publik, apalagi di tengah upaya untuk mempromosikan tata kelola pemerintahan yang inklusif dan ramah bagi perempuan.
"Jadi pendekatan memuliakan perempuan dengan menjauhkannya dari ruang atau ranah politik dan publik, itu adalah tindakan nyata mendiskriminasi dan memarginalisasi perempuan," kata pegiat pemilu itu.
2. Tindakan mendomestifikasi perempuan dengan kemasan memuliakan

Titi menjelaskan, pernyataan Dimyati justru tindakan mendomestifikasi perempuan dengan kemasan dan narasi-narasi eufemisme, yakni seolah-olah memuliakan, padahal sebenarnya meminggirkan, memarginalkan, dan mengeksklusi perempuan dari kehidupan politik dan publik.
3. Dimyati menyebut jadi pemimpin berat

Titi juga menjelaskan seharusnya isu perempuan jadi hal yang familiar bagi Dimyati, apalagi istrinya, Irna Narulita, adalah Bupati Pandeglang.
Sebelumnya, calon wakil gubernur Banten nomor urut 1, Ade Sumardi melontarkan pertanyaan kepada rivalnya, Dimyati Natakusumah, mengenai tanggapan Dimyati terkait maraknya kasus pelecehan seksual terhadap anak dan wanita di Banten.
Sayangnya, pertanyaan tersebut dijawab Dimyati dengan jawaban menyerang gender Airin Rachmi Diany sebagai seorang perempuan.
"Wanita harus mendapatkan perhatian, untuk itu kita harus melindungi wanita, wanita jangan dikasih beban berat, apalagi jadi gubernur, berat, makanya laki-laki harus bisa memaksimalkan Banten Maju," kata Dimyati pada Debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten 2024 di Jakarta, Rabu (16/10/2024).