Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pilot Tania Arthawidjaya: Tahun 2023 Kesetaraan Gender Harus Lumrah

Pilot Garuda Indonesia, Tania Artawidjaya Citra, dalam acara Suara Perempuan: OTW Ruang Kerja Bebas Pelecehan. (IDN Times/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times - Pilot Garuda Indonesia, Tania Arthawidjaya, mengaku kesal ketika mendengar seseorang mendapat pelecehan seksual di tempat kerjanya. Ia menilai, seharusnya kesetaraan gender (gender equality) sudah menjadi hal lumrah pada tahun 2023 ini.

"Ketika mendengar teman seprofesi yang mendapat pelecehan seksual, aku sedih, karena 2023 ini seharusnya gender equality sudah jadi hal yang lumrah. Tapi dengan adanya pelecehan seksual yang naik lagi ke media, itu harusnya jadi tamparan bagi kita semua. Bukan hanya sebagai pekerja, tapi juga dari perusahaan, dan kementerian," ujarnya dalam acara 'Suara Perempuan' yang diselenggarakan IDN Times di Kantor IDN Media, Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Senin (13/3/2023).

1. Semua pihak berperan ciptakan lingkungan kerja yang sehat

Pilot Garuda Indonesia, Tania Artawidjaya Citra, dalam acara Suara Perempuan: OTW Ruang Kerja Bebas Pelecehan. (IDN Times/Aryodamar)

Tania menilai, semua pihak berperan penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat. Ia mengaku, saat ini masih terus memperjuangkan haknya sebagai pekerja perempuan di Garuda Indonesia.

"Karena sampai saat ini, dari ribuan pilot perempuan yang aktif (hanya) belasan. Terbayang kan seberapa minoritasnya kami sebagai pilot?" ujarnya.

Meski begitu, Tania mengapresiasi langkah Garuda Indonesia yang memberikan wadah dan dukungan bagi para pekerja perempuan. Namun, ia tetap berharap adanya aturan jelas dan edukasi pada karyawan mengenai hal ini.

"Karena di dunia aviasi, sebagai pilot, setiap hari aku ketemu sama orang yang berbeda. Gak seperti di kantor. Semuanya berbeda. Jadi harus bisa diedukasi secara merata," jelasnya.

2. Punya prinsip dan tahu batasan jadi cara untuk cegah pelecehan seksual

Pilot Garuda Indonesia, Tania Artawidjaya Citra, dalam acara Suara Perempuan: OTW Ruang Kerja Bebas Pelecehan. (IDN Times/Aryodamar)

Tania menyadari dunia kerja yang ia geluti didominasi laki-laki. Menurutnya, untuk mencegah adanya pelecehan seksual adalah dengan cara mempunyai prinsip yang kuat dan tahu batasannya.

"Dengan prinsip aku, that's not right (itu tidak benar). Kamu gak bisa melakukan itu sama aku. Terserah mau ngelakuin itu sama laki-laki, tapi aku perempuan yang berprinsip. You cannot do that to me (tidak bisa melakukannya padaku). Karena biasanya kalau orang yang melakukan pelecehan seksual dan kita konfrontasi, most of the time mereka akan malu sendiri," ujarnya.

"Jangan takut. harus tahu value (nilai) kita sendiri. Selama kita melakukan pekerjaan kita dengan baik dan gak salah apa-apa," imbuhnya.

3. Korban pelecehan seksual disarankan tak takut melapor

IDN Times/Sukma Shakti

Apabila pelecehan tetap terjadi di lingkungan kerja, Tania menyarankan agar korban segera melapor kepada HRD perusahaan. Selain itu pelecehan juga bisa dilaporkan pada serikat pekerja.

"Hal seperti itu yang sebenarnya bisa kita lakukan untuk mencegah dan menanggulangi ketika kita mendapat pelecehan seksual," kata dia.

Untuk memudahkan aksesibilitas kepada korban atau siapa saja yang melihat dan mendengar adanya kekerasan, maka masyarakat dapat melaporkan kasusnya melalui call center Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 dan WhatsApp 08111 129 129.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aryodamar
EditorAryodamar
Follow Us