PKN Pilih Anas Urbaningrum Jadi Ketua Umum, Gantikan Gede Pasek

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Sri Mulyono, memastikan pihaknya memilih Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum PKN. Pelantikan Anas itu dilakukan dalam acara Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Jakarta, pada Jumat (14/7/2023) sampai Minggu mendatan.
"Memilih (Anas sebagai) ketua umum baru untuk masa jabatan 2023-2028," kata dia di Kantor Pimpinan Nasional (Pimnas) PKN, Jakarta Pusat, Kamis (13/7/2023).
1. Anas gantikan posisi Gede Pasek

Mulyono memastikan, seluruh kader PKN yang memiliki hak suara secara aklamasi akan memilih Anas Urbaningrum sebagai ketua umum terpilih dan menggantikan Gede Pasek Suardika.
"Kemudian, Gede Pasek Suardika akan menduduki jabatan sebagai Ketua Majelis Agung Partai Kebangkitan Nusantara," kata dia.
2. Gede Pasek berikan jabatan Ketum PKN secara sukarela

Menurut Mulyono, Munaslub PKN digelar sebagai bagian penguatan konsolidasi partai, ketika ketua umum sekaligus pendiri partai yakni Gede Pasek akan mengalihkan secara sukarela jabatannya kepada Anas yang telah berstatus bebas murni. Gede Pasek nantinya akan menjabat sebagai Ketua Majelis Agung.
"Upaya itu langkah panjang perjuangan dua sahabat, Gede Pasek dan Anas dalam melawan kriminalisasi dan upaya mematikan secara politik talenta oleh kekuasaan lama saat itu," ujarnya.
3. Anas dan Gede Pasek akan berbagi peran

Mulyono menjelaskan aspirasi dukungan terhadap Anas menjadi Ketua Umum PKN juga menjadi suara kolektif di internal sebagai bagian dari strategi etape ketiga Pemilu 2024 yang dicanangkan PKN sebelumnya.
"Ada tiga etape perjalanan PKN sejak didirikan. Pertama, lolos mendapatkan SK dari Kementerian Hukum dan HAM. Lalu, lolos di Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai peserta Pemilu 2024. Etape ketiga, lolos masuk parlemen nasional dan daerah," tutur dia.
Anas dan Gede Pasek akan berbagi peran sesuai jabatan yang akan dibuat sebagai dwi tunggal pengelola partai, sekaligus sebagai bentuk politik persahabatan dan kebersamaan yang terkandung dalam slogan Mitreka Satata.
"Slogan itu sebuah konsep perjuangan partai yang berbeda dengan parpol yang ada selama ini. Ini juga untuk mempercepat akselerasi perkembangan partai menuju puncak performa 14 Februari 2024 mendatang," ujar Mulyono.