Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Polda Metro: Tidak Ada Perlakuan Khusus ke Mario Dandy

Mario Dandy Satrio (menggunakan baju tahanan) saat digiring ke tempat pemeriksaan di Ruang Pelayanan Khusus (RPK) Polda Metro Jaya, Senin (22/5/2023) (ANTARA/Ilham Kausar)

Jakarta, IDN Times - Polda Metro Jaya buka suara terkait video yang yang memperlihatkan Mario Dandy Satriyo (20), tersangka penganiayaan Cristalino David Ozora (17), memasang sendiri cable ties (pengikat kabel) yang dipakai untuk borgol hingga viral di media sosial.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, momen tersebut terjadi pada Jumat (26/5/2023) sebelum Mario dilimpahkan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan setelah berkas perkara dinyatakan lengkap.

"Tersangka MDS menggunakan kabel ties sendiri ya, namun secara utuhnya perlu kami jelaskan," ujar Trunoyudo pada wartawan, Minggu (28/5/2023)

.

1. Mario Dandy pasang kabel ties dalam rumah tahanan

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menunjukan barang bukti saat rilis narkoba yang menjerat aktor Revaldo Fifaldi Suria Permana di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (13/1/2023). Ditresnarkoba Polda Metro Jaya menetapkan Revaldo Fifaldi Suria sebagai tersangka dengan barang bukti narkotika jenis ganja, sabu, dan alat hisap sabu, serta ponsel. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Trunoyudo mengatakan peristiwa tersebut bertempat dalam kawasan rumah tahanan Polda Metro Jaya, tepatnya di ruang administratif pada hari Jumat (26/5/2023) pukul 13.34 WIB.

"Peristiwa itu terjadi di bawah pengawasan penyidik dan anggota direktorat tahanan," katanya.

2. Mario Dandy tiba-tiba pasang kabel ties sendiri

Mario Dandy dan Shane Lukas hadiri sidang AG di PN Jaksel pada Selasa (4/4/2023). (IDN Times/Lia Hutasoit)

Trunoyudo menegaskan memang penyidik menyiapkan kabel ties untuk dipasangkan ke Mario Dandy saat pelimpahan. Namun, Mario Dandy insiatif mengambil sendiri dan memasangkan. 

"Memang kabel ties disiapkan oleh penyidik dan itu masih dalam kepengurusan dan kita bisa melihat bersama-sama faktanya sudah saya jelaskan. Tiba-tiba dia langsung memasangkan kepada dirinya sendiri dan itu tidak bongkar pasang. Proses yang lepas pasang itu ada proses pengulangan video ya yang berkembang di masyarakat, jadi seolah-olah lepas dan pasang sendiri," jelasnya.

3. Polisi tegaskan tidak ada perlakuan khusus

Sosok MDS pelaku pengeroyokan anak pengurus GP Ansor (IDN Times/Amir Faisol)

Trunoyudo menambahkan peristiwa tersebut terjadi saat dilakukan tahapan wajib tes kesehatan akhir, sebelum dilakukan pelimpahan tahap kedua di Kejari Jaksel oleh penyidik.

"Jadi pada dasarnya sesuai aturan siapapun dalam penanganan tahanan diberlakukan prinsip equality before the law ya, atau setiap warga negara diberlakukan sama dihadapan hukum, maka kami tegaskan dalam penanganan perkara ini tidak ada perlakuan apapun ataupun khusus terhadap siapapun termasuk MDS," tegasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dini Suciatiningrum
Hana Adi Perdana
Dini Suciatiningrum
EditorDini Suciatiningrum
Follow Us