Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Polri: Pelaku Bom Pos Pengamanan Kartasura Masih Amatir

IDN Times/Nugroho Adi Purwoko
IDN Times/Nugroho Adi Purwoko

Jakarta, IDN Times - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengungkapkan RA (22) pelaku yang berusaha meledakkan Pos Pengamanan (Pospam) Lebaran Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, merupakan bomber amatir.

Kepala Biro Penerangan Masyatakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo juga mengatakan, rekam jejak RA di kelompok teroris belum terlihat.

"Hasil analisa dari tim Densus pelaku amatir. Kemudian juga rekam jejaknya di kelompok masih belum terlihat ,demikian rekam jejaknya aksinya juga boleh dikatakan belum terbaca," kata Dedi dalam Konferensi Pers di Mabes Polri Jakarta Selatan,Selasa (4/6).

1. Densus 88 akan terus melakukan upaya preventif mencegah aksi terorisme

xx
xx

Meski tergolong amatir, Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Polri dan Polda Jawa Tengah kata Dedi, terus melakukan upaya preventif untuk mencegah terjadinya aksi teror lainnya.

"Terus melakukan upaya secara maksimal untuk melakukan preventive strike guna memitigasi dan mengantisipasi kemungkinan aksi terorisme yang mungkin masih bisa dilakukan baik itu oleh kelompok jaringan yang terstruktur maupun lone wolf seperti sleeping cell yang terpapar paham radikal ISIS," papar Dedi.

2. Bom yang digunakan pelaku berdaya ledak rendah

IDN Times/Axel Jo Harianja
IDN Times/Axel Jo Harianja

Dedi juga memastikan, bom yang digunakan oleh RA berdaya ledak rendah atau low explosive.

"Hasil analisa laboratorium forensik yang menemukan serpihan di tempat kejadian perkara, hasil kesimpulan sementara itu bom jenis low explosive," jelas Dedi.

Dedi melanjutkan, berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan, sisa serbuk bom yang melekat di tubuh pelaku lah yang membuktikan bahwa bom itu berdaya rendah.

"Dicek ulang kembali sisa-sisa serbuk yang melekat di tubuh pelaku baik di dekat sekitar perut maupun sekitar lengan sebelah kanan. Semua identik (bom low explosive)," katanya.

Jenderal Bintang satu itu juga memastikan, saat ini, kondisi di sekitar lokasi kejadian sudah kondusif. Masyarakat, kata Dedi, sudah kembali beraktivitas normal.

"Saat ini kondisi di sekitar TKP sudah sangat kondusif seluruh kegiatan aktivitas masyarakat bisa berjalan secara normal seperti sedia kala," jelas Dedi.

3. Pelaku menggunakan bom pinggang

IDN Times/Axel Jo Harianja
IDN Times/Axel Jo Harianja

Dedi mengatakan, terduga pelaku Bom Pos Pengamanan (Pospam) Lebaran di Kartasura, Sukoharjo itu menggunakan bom pinggang.

"(pelaku) mengenakan jenis bom pinggang. Sehingga, ketika terjadi ledakan, melukai bersangkutan sebagian perut maupun tangan sebelah kanan," kata Dedi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, lanjut Dedi, pelaku yang berupaya melakukan bom bunuh diri itu terpapar oleh paham Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). 

"Dari hasil pemeriksaan pelaku ini adalah suicide bomber. Yang bersangkutan secara individu terpapar paham ISIS, sedang didalami," kata Dedi.

Dedi melanjutkan, pihaknya juga akan terus mendalami apakah pelaku tekait dengan jaringan teroris tertentu.

"Belum ada indikasi keterkaitan masalah yang bersangkutan ikut dalam satu jaringan. Baik JAD Jateng atau jaringan lain," jelas Dedi.

Selain itu, berdasarkan keterangan dari tim dokter, kondisi pelaku kata Dedi, saat ini berangsur pulih. Polisi menurut Dedi, akan mendalami motif peledakan bom usai pelaku benar-benar pulih.

"Yang bersangkutan kondisi kesehatannya cukup stabil dan bisa berkomunikasi ini masih dilakukan perawatan. Kemudian yang bersangkutan bisa sembuh," ujarnya.

4. RA sempat masuk daftar orang hilang

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
Ilustrasi (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

RA sempat dikenal sebagai pemuda yang mudah bergaul dan aktif dalam berbagai kegiatan di desanya. RA berubah setelah meninggalkan desanya dua tahun lalu.

Tetangga RA, Tumirin (30), mengatakan RA sempat meninggalkan desa untuk belajar agama. Namun ia tak tahu persis di mana RA belajar agama.

“Ada kabar ke luar Jawa atau ke mana gitu, katanya belajar agama. Tapi, anehnya sejak kembali lagi ke desa sini dia jadi malas ke masjid,” kata Tumirin.

Menurut Tumirin, sejak kepulangannya itu RA berubah menjadi tertutup dan tidak mau bergaul dengan tetangganya. RA bahkan sering menghilang beberapa lama, kemudian pulang lagi.

“Dulu bahkan sampai masuk postingan grup facebook Info Cegatan Solo karena berhari-hari gak pulang. Sempat dimasukkan dalam daftar orang hilang,” ujarnya.

5. RA suka menonton video perang ISIS

IDN Times/Nugroho Adi Purwoko
IDN Times/Nugroho Adi Purwoko

Seorang teman masa kecil yang juga tetangganya, Munawar (20) mengungkapkan dirinya sebulan lalu menawarkan pekerjaan kepada RA. Namun, RA menolak tanpa alasan yang jelas. Munawar juga tidak mengetahui secara pasti alasan yang membuat sikap RA berubah drastis.

“Tertutup sekali. Selama setahun ini warga hampir tidak bisa berkomunikasi dengan dia. Selama ini saya juga gak tahu dia pergi ke mana, mungkin otaknya sudah dicuci. Soalnya perubahannya drastis banget,” jelas Munawar.

Perubahan drastis lain yang dilihat Munawar adalah RA mulai senang nonton video dokumentasi perang dan aksi-aksi radikal dari ISIS di ponselnya. Padahal, sebelumnya RA tidak pernah nonton video-video seperti itu.

Hal serupa juga dikatakan Kepala Dusun Kranggan Kulon, Sudalmanto, 51. Menurut dia, sejak lulus dari salah satu SMK di Solo, RA mulai jarang berbaur dengan warga.

“Setelah lulus SMK dia pergi selama tiga bulan, gak tahu ke mana perginya. Setelah pulang, dia berubah tertutup. Pekerjaannya juga gak jelas, gak ada pekerjaan tetap,” ujar Sudalmanto.

Seperti diberitakan sebelumnya, RA meledakkan bom di Pospam Lebaran di Kartasura, Sukoharjo, Selasa (4/6) pukul 02.00 dini hari.  

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
Ita Lismawati F Malau
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us