Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prabowo Ingin Datangkan Guru dari Luar Negeri Ajar Bahasa Asing

Prabowo hadir di HGN 2025
Presiden Prabowo Subianto hadir dalam puncak peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 di Indonesia Arena, Jakarta, Jumat (28/11/25). (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Intinya sih...
  • Presiden Prabowo ingin mendatangkan guru asing untuk mengajar bahasa asing kepada siswa di Indonesia.
  • Strategi digitalisasi pendidikan juga melibatkan distribusi layar interaktif dan studio terpusat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto menginginkan siswa-siswi di Indonesia memiliki kualitas yang baik agar bisa berdaya saing di tingkat global. Presiden Prabowo kemudian berencana mendatangkan pengajar dari luar negeri untuk memberikan materi pembelajaran bahasa asing kepada para murid di seluruh pelosok Tanah Air.

Wacana tersebut Prabowo sampaikan dalam puncak peringatan Hari Guru Nasional 2025 di Indonesia Arena, Jakarta, Jumat (28/11/2025). Rencana tersebut merupakan bagian dari strategi digitalisasi pendidikan yang sedang digencarkan pemerintah. Melalui pendistribusian layar interaktif dan pembangunan studio terpusat, Prabowo ingin agar akses terhadap pendidikan berkualitas tidak hanya dinikmati siswa di kota besar.

"Akan ada konten-konten yang sangat besar jumlahnya. Hampir semua pelajaran dari semua tingkatan akan bisa diakses oleh layar tersebut. Kita akan siarkan pelajaran-pelajaran dari guru-guru yang terbaik di Indonesia," ujar Prabowo.

Tak hanya guru lokal terbaik, Presiden menegaskan niatnya untuk melibatkan guru asli (native speaker) dari luar negeri untuk mengajarkan bahasa asing.

"Kalau perlu kita datangkan dari luar negeri juga. Jadi semua sekolah di pelosok manapun bisa belajar bahasa Inggris dari guru asli dari Inggris, bahasa Mandarin guru asli Mandarin," ujar dia.

Selain kedua bahasa tersebut, Prabowo juga menyebutkan pentingnya penguasaan bahasa global lainnya seperti bahasa Prancis, Jerman, Korea, Jepang, hingga Portugis.

Tujuan utama dari inisiatif ini adalah mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang siap kerja dan mampu berkompetisi di kancah internasional.

"Supaya nanti anak-anak kita begitu lulus dia bisa bekerja di manapun di bumi ini. Dia bisa bersaing dengan siapa pun saudara-saudara sekalian," ucap dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us

Latest in News

See More

Mendikdasmen Lapor ke Prabowo: 16.175 Sekolah Direvitalisasi, Progres 86 Persen

28 Nov 2025, 18:17 WIBNews