Prabowo Ingin Hadiahi Motor buat Penyuluh KB dan PLKB

- Presiden Prabowo berencana memberikan motor listrik kepada penyuluh KB dan PLKB
- Ada lebih dari 42 ribu TPK yang membantu distribusi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia
- Menteri Wihaji bicara mengenai maraknya kasus bully di sekolah dan komitmen pemerintah dalam menanganinya
Jakarta, IDN Times - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji menyampaikan hasil pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto terkait kinerja Tim Pendamping Keluarga (TPK) di seluruh Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo disebut memberikan apresiasi kepada peran penyuluh dan petugas lapangan yang telah membantu mendistribusikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Sebagai bentuk dukungan terhadap kinerja para petugas di lapangan, Presiden berencana memberikan fasilitas transportasi.
"Tentu ini terus dilanjutkan dan bahkan Bapak Presiden tadi menyampaikan akan memberikan bantuan motor kepada seluruh penyuluh di Indonesia untuk meringankan sekaligus bekerja dalam mendistribusikan MBG. Motor ini khusus para penyuluh keluarga berencana (KB) dan petugas lapangan keluarga berencana dan pembangunan keluarga (PLKB)," ujar Wihaji di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (25/11/2025).
1. Akan diberi motor listrik

Saat ditanya soal jumlah dan anggarannya, Wihaji belum bisa menjelaskan. Dia menyebut, ikut arahan Presiden Prabowo.
"Mungkin insyaAllah motor listrik, insyaallah, mohon doanya saja," ucap dia.
Dalam laporannya, disebutkan jumlah TPK di Indonesia cukup besar dan memegang peran vital dalam program pemerintah.
"Di Indonesia ada 597.898 Tim Pendamping Keluarga yang selama ini mensupport kegiatan bersama BGN yang berkenaan dengan MBG khusus ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non Paud," kata dia.
2. Ada 42 ribu lebih TPK yang ikut bantu distribusikan MBG

Dari jumlah tersebut, sebagian telah aktif menyalurkan bantuan kepada jutaan penerima manfaat. Distribusi itu diberikan kepada ibu hamil, ibu menyusui hingga balita.
"Dari 597 ribuan per hari ini sudah ada 42.163 Tim Pendamping Keluarga yang mendistribusikan MBG khusus Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Balita Non Paud yang saya laporkan kepada Bapak Presiden," ujar dia.
Pelaksanaan program ini melibatkan koordinasi lintas kementerian, termasuk Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Dalam Negeri, mengingat pelaksanaannya yang bersinggungan dengan Posyandu.
"Kemudian juga Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan. Karena nanti titik-titiknya adalah posyandu. Posyandu itu dari tiga kementerian. Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, dan kita Kementerian Kemendukbangga," ucap dia.
3. Wihaji bicara maraknya kasus bully di sekolah

Dalam kesempatan itu, Wihaji juga bicara mengenai maraknya kasus perundungan atau bully di sekolah. Dia mengaku, kementeriannya terus berusaha memberikan edukasi kepada keluarga di Indonesia mengenai bahaya bully.
"Sudah saya sampaikan bahwa salah satu tugas Kementerian kita adalah edukasi. Saya sudah sampaikan. Bullying tidak boleh," kata dia.
Wihaji menegaskan, kementeriannya juga berkomitmen dalam menangani kasus bully. Presiden Prabowo juga menegaskan kasus bully merupakan masalah serius.
"InsyaAllah kita turun tangan karena ini sudah di-statement-kan juga oleh Bapak Presiden. Kita seriusi. Dan ini sangat penting," imbuhnya.





![[QUIZ] Tes Uji Seberapa Hafal Kamu Sama Rute TransJakarta? Ayo Cek di Sini!](https://image.idntimes.com/post/20250507/halte-tj-semanggi-img-20250422-180136-6-11zon-62ea058ed3ca7d7f1c2308060a43805f.jpg)









