Prabowo Minta Ada Sendok Agar Siswa Makan MBG Tak Pakai Tangan

- Presiden Prabowo meminta BGN menganggarkan sendok pada program makan bergizi gratis (MBG) untuk hindari siswa keracunan.
- Prabowo pesan BGN untuk memantau produsen bahan baku dan peralatan MBG serta guru mendidik siswa cuci tangan sebelum makan.
- Prabowo mengomentari kasus keracunan MNG, menyatakan program MBG sudah berhasil dengan 36,7 juta penerima.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto meminta Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menganggarkan sendok pada program makan bergizi gratis (MBG). Hal itu dilakukan untuk menghindari siswa keracunan saat makan MBG.
"Mungkin kita harus sekarang, Kepala BGN, mungkin, sudahlah, dibagi aja sendok yang sederhana, tidak apa-apa. Saya kira sendok itu tidak terlalu mahal," ujar Prabowo di Sidang Kabinet Paripurna, Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025).
Prabowo juga berpesan kepada BGN untuk memantau produsen bahan baku dan peralatan untuk MBG.
"Saya tekankan Kepala BGN dan jajaran untuk menghasilkan suatu prosedur tetap yang ketat, menggunakan alat-alat terbaik, untuk kita jamin kekurangan atau penyimpangan tidak terjadi,” kata dia.
Meski demikian, Prabowo mengakui kebiasaan orang Indonesia kalau makan langsung menggunakan tangan. Prabowo meyakini, guru di sekolah juga mendidik siswanya untuk selalu mencuci tangan sebelum makan.
“Kita juga harus yakinkan para guru-guru yang semua terlibat untuk mendidik anak-anak kita kalau makan pakai tangan harus cuci tangan dengan sebaik-baiknya. Di setiap sekolah harus tersedia air yang bersih, juga dengan sabun. Kita harus didik juga, yang namanya anak-anak sudah merasa dicuci tangannya. Kita sebagai guru dan orang tua tidak boleh malas untuk mengingatkan,” ucap dia.
Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo juga mengomentari terkait kasus keracunan MNG. Menurutnya, ada 8 ribu porsi yang menjadi penyebab penerimanya keracunan.
"(Sebanyak) 36,7 juta ini bukan tanpa kekurangan. Ada beberapa ribu yang keracunan makan, sakit perut, tetapi kalau diambil statistik 8.000 dari 1,4 miliar masih dalam koridor error yang manusiawi," kata dia.
"Kalau tidak salah, kekurangannya adalah katakanlah angka yang sakit itu adalah mungkin sekitar 0,0007 yang berarti 99,99 persen berhasil," sambungnya.
Prabowo mengatakan, program MBG ini sudah berhasil. Sebab, 36,7 juta orang sudah menerimanya. Padahal, di negara lain, butuh beberapa tahun untuk melaksanakannya.
"Jadi saya kira, dalam sepanjang usaha manusia hampir tidak ada usaha manusia yang dilaksanakan selama 1 tahun dengan volume yang demikian besar, yang zero error, zero deffect. Sangat sulit. Walaupun kita tidak boleh menerima," imbuhnya.