Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pramono-Zulhas Tinjau Pengelolaan Sampah Metode RFD di Bantargebang

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Menko Pangan Zulkifli Hasan kunjungi TPST Bantargebang Bekasi. (IDN Times/Imam Faishal)
Intinya sih...
  • Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Menko Pangan Zulkifli Hasan meninjau TPST Bantargebang, Kota Bekasi.
  • Metode RDF dapat mengurangi jumlah sampah hingga 3 ribu ton dari total 8 ribu ton yang dihasilkan setiap hari.
  • Pemerintah berharap Perpres segera diterbitkan untuk mengatur tipping fee dan insinerator guna menjadi solusi bagi permasalahan sampah di Indonesia.

Bekasi, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bersama Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menko PMK Pratikno, Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq, Kepala BNPB Suharyanto dan Wali Kota Bekasi Tri Adhianto meninjau Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi pada Rabu (19/3/2025). 

Dalam kunjungannya, mereka melihat tempat proses pengelolaan sampah dengan metode Refuse Derived Fuel (RDF) yang dapat mengeringkan kadar air dalam sampah hingga kurang dari 25 persen. 

"(Dengan metode RDF) Nah, sampahnya sebagian dipisah bisa disuplai ke pabrik semen, yang lain jadi batu bata," kata Zulkifli Hasan kepada jurnalis, Rabu. 

1. Mengurangi sampah hingga 3 ribu ton

Salah satu lokasi di TPST Bantargebang, Bekasi. (IDN Times/Imam Faisha
Salah satu lokasi di TPST Bantargebang, Bekasi. (IDN Times/Imam Faisha

Sementara Pramono mengatakan, DKI Jakarta menghasilkan sampah hingga 8 ribu ton dalam sehari. Untuk itu, metode RDF sangat membantu untuk menurunkan jumlah sampah hingga 3 ribu ton. 

"Dengan proses yang ada, ada RDF di Bantar Gebang maupun Rorotan Cilincing Jakarta Timur, mudah-mudahan bisa turun nanti sampai dengan 5 ribu sampai 6 ribu ton (per hari)," jelasnya. 

2. Bahas bea gerbang

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. (IDN Times/Imam Faishal)
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. (IDN Times/Imam Faishal)

Dalam kunjungan tersebut, Pramono juga membahas biaya atau bea gerbang yang dibayarkan oleh pemerintah kepada pihak pengelola sampah, yang besarnya dihitung berdasarkan tonase sampah yang diolah (tipping fee). 

Ia juga berharap, agar Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur tipping fee dan insinerator segera diterbitkan.

"Jika nanti ada penyesuaian harga yang diatur bersama antara pemerintah pusat dan daerah, saya yakin ini bisa menjadi solusi yang sangat baik bagi permasalahan sampah, tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di seluruh Indonesia," katanya.

3. Sudah bekerja sama dengan dua industri semen

Pengelolaan sampah di TPST Bantargebang Bekasi. (IDN Times/Imam Faishal)
Pengelolaan sampah di TPST Bantargebang Bekasi. (IDN Times/Imam Faishal)

Diketahui, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta telah bekerja sama dengan dua industri semen, yaitu PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk.

Pemprov DKI Jakarta juga memiliki fasilitas RDF Plant di Rorotan, Jakarta Utara, dengan kapasitas 2.500 ton per hari. RDF Plant Rorotan direncanakan mulai beroperasi untuk mengolah sampah Jakarta pada April 2025.

Pemprov DKI Jakarta juga memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta, komunitas, dan akademisi, guna menghasilkan inovasi teknologi serta program edukasi yang mendukung pengurangan sampah. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Imam Faishal
EditorImam Faishal
Follow Us