Prancis Buka Kemungkinan Kirim Pasukan ke Ukraina

Jakarta, IDN Times - Presiden Prancis Emmanuel Macron, pada Jumat (15/4/2024), memperingatkan negara-negara Barat, agar tidak menunjukan tanda-tanda kelemahan ke Rusia soal pertempuran di Ukraina.
Macron juga menegaskan, negara-negara Barat tidak menutup kemungkinan untuk mengirim pasukan ke Ukraina. Namun, opsi tersebut dinilai tidak diperlukan untuk saat ini.
1. Kemungkinan kirim pasukan ke Ukraina kini jadi opsi

Bulan lalu, Macron menjawab soal prospek pengiriman pasukan barat ke Ukraina, yang memicu penolakan dari para pemimpin Eropa. Namun pada Jumat (15/4/2024), Macron kembali menegaskan opsi tersebut kemungkinan bisa dilakukan.
“Saat ini kita tidak berada dalam situasi seperti itu,” kata Macron, dilansir Associated Press.
“semua opsi ini mungkin dilakukan.” tambahnya.
2. Kirim pasukan barat ke Ukraina tergantung sikap Rusia

Macron, yang merupakan panglima angkatan bersenjata negara Prancis, menolak menjelaskan situasi seperti apa yang akan dilakukan negaranya untuk mengirim pasukan. Akan tetapi, ia mengatakan tanggung jawab untuk mendorong tindakan seperti itu hanya berada di tangan Rusia, bukan negara-negara Barat.
Macron memaparkan, Prancis tidak akan memimpin serangan ke Ukraina terhadap Rusia. Namun, ia juga menyerukan negara-negara Barat agar tidak lemah demi mencapai perdamaian di Ukraina.
3. Jerman, Prancis, dan Polandia akan bahas dukungan lebih bagi Ukraina
Macron mengatakan akan berupaya memberi dukungan lebih lanjut untuk Ukraina, lewat pertemuannya dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Perdana Menteri Polandia Donalds Tusk di Berlin pada Jumat.
Sebelumnya, Scholz menentang pernyataan Macron terkait pengiriman pasukan negara-negara Eropa ke Ukraina. Isu perselisihan antara Jerman-Prancis pun mencuat. Namun jelang pertemuan di Berlin, Olaf menegaskan memiliki hubungan pribadi yang sangat baik dengan Macron.