Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Jokowi Tegaskan Vaksinasi COVID-19 Gratis Tanpa Terkecuali

Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko 'Jokowi' Widodo menegaskan bahwa vaksinasi COVID-19 bagi rakyat Indonesia gratis serta tidak berkaitan dengan kepesertaan BPJS.

"Saya ingatkan, sampaikan bahwa pemberian vaksin nanti tidak dipungut biaya alias gratis. Jadi vaksinasi itu untuk semuanya tidak terkecuali, semuanya kita bisa kembali hidup normal. Dan juga tidak ada kaitannya dengan anggota BPJS, karena ada isu yang divaksin adalah yang punya BPJS, ini tidak. Semuanya, seluruh warga bisa mengikuti vaksinasi," ujar Jokowi dilansir dari Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (18/12/2020).

1. Waktu vaksinasi COVID-19 akan diberitahukan Puskesmas

ilustrasi vaksin (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Jokowi memaparkan waktu vaksinasi COVID-19 nantinya akan ada pemberitahuan dari Puskesmas atau dari Kelurahan sebab saat ini vaksin COVID-19 sudah ada di Indonesia.

"Tapi memang (waktu vaksin) diatur oleh Kelurahan, Puskesmas dekat kita," kata Jokowi.

2. Jangan khawatirkan kehalalan vaksin

Vaksin Sinovac (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jokowi meminta jangan sampai ada kekhawatiran tentang kehalalan vaksin COVID-19, sebab sejak awal Majelis Ulama Indonesia dan Kementerian Agama selalu memantau.

"Vaksin ini juga sudah sejak awal 6 bulan yang lalu diikuti MUI dan juga Kementerian Agama, jangan sampai ada kekhawatiran mengenai halal dan tidak halalnya vaksin. Ini dalam keadaan darurat karena pandemik COVID," ujarnya

3. 182 juta penduduk Indonesia akan divaksin

Sejumlah relawan antre untuk di vaksin pada simulasi vaksinasi COVID-19 di Puskesamas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Jokowi mengungkapkan nantinya sebanyak 70 persen penduduk Indonesia atau 182 juta akan disuntik vaksin untuk menciptakan kekebalan atau herd immunity. Meski demikian, Jokowi tetap meminta masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

"Suntik 182 juta itu bayangkan banyak sekali, banyak memerlukan waktu sehingga sekali lagi begitu besok sudah divaksin itu belum keadaan bisa langsung normal, sebab butuh waktu untuk menyuntik satu-satu itu. Kita harus ngerti kenapa minimal paling tidak 70 persen disuntik, supaya terdapat yang namanya kekebalan komunal atau herd immunity," papar Jokowi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dini Suciatiningrum
Dwifantya Aquina
3+
Dini Suciatiningrum
EditorDini Suciatiningrum
Follow Us