Profil Masjid Nurul Hidayah, Finalis Masjid Eco-Friendly Jakarta
- Masjid Nurul Hidayah awalnya adalah aula pendopo yang dibangun pada tahun 1979-1980-an dan mengalami perbaikan hingga menjadi masjid yang terletak di Komplek Peruri Dharmawangsa.
- Desain masjid bergaya Modern Art-Deco dengan pepohonan rimbun, tanaman subur, sumur resapan, dan penggunaan batu conbloc untuk ramah lingkungan.
- Visi dan misi Masjid Nurul Hidayah adalah mewujudkan sarana ibadah dan pendidikan, serta melibatkan pemuda, remaja, dan UMKM dalam kegiatan masjid.
Jakarta, IDN Times – Masjid Nurul Hidayah masuk dalam daftar 10 besar kompetisi Piala Gubernur Masjid Eco-Friendly yang digelar melalui kolaborasi antara IDN Times dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Penilaian terhadap masjid ini dilakukan oleh oleh dewan juri yang terdiri dari Pemimpin Redaksi IDN Times, Uni Lubis, Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (LPLH-SDA) Majelis Ulama Indonesia, Hayu Susilo Prabowo, dan Sekretaris DMI Jakarta Selatan, Rahadi Mulyanto. Para pemenang kompetisi ini akan diumumkan pada 22 Juni 2025, bertepatan dengan HUT ke-498 DKI Jakarta.
Berikut ini adalah profil Masjid Nurul Hidayah.
1. Sejarah berdirinya Masjid Nurul Hidayah
Masjid Nurul Hidayah mulanya merupakan sebuah aula pendopo (musala) yang dibangun sekitar tahun 1979-1980-an. Seiring waktu, masjid tersebut mengalami perbaikan hingga pada tahun 1988-1989 resmi menjadi Masjid Nurul Hidayah yang terletak di dalam area Komplek Peruri Dharmawangsa. Sekitar tahun 1996, masjid ini dipindahkan ke Jl. Brawijaya XII, karena area sebelumnya akan digunakan untuk pembangunan High Rise Building Hotel dan Apartemen Dharmawangsa.
Pada tahun 2023, Masjid Nurul Hidayah kembali direnovasi dengan penambahan beberapa area ruang serbaguna untuk memperluas fungsi masjid. Kemudian, pada tahun 2025 dilakukan pengembangan serta penambahan extension ruang salat pada sisi utara dan selatan masjid, agar bisa menampung jamaah salat lebih banyak.
2. Desain masjid bergaya Modern Art-Deco yang elegan dan ramah lingkungan
Masjid ini mengusung tema Modern Art Deco, yaitu gaya arsitektur yang populer pada tahun 1920-an sampai 1940-an, yang dikenal dengan bentuk geometris, garis lurus, serta ornamen-ornamen yang mewah. Gaya ini masih menjadi sumber inspirasi untuk menciptakan desain yang modern dan elegan, tetapi tetap mempertahankan nilai-nilai spiritual keagamaan hingga saat ini.
Di sekeliling area masjid, terdapat pepohonan yang rimbun serta tanaman subur guna meningkatkan kualitas udara, memberikan kesejukan, serta memperindah lingkungan. Selain berfungsi estetis, keberadaan tanaman juga membantu mengelola air hujan, mengurangi limpasan air, dan membantu menjaga kelembaban tanah. Elemen alami ini turut memperkuat nuansa spiritual dan keagamaan yang melekat pada masjid.
Selain itu, di area sekitar masjid juga terdapat sumur resapan dan penggunaan batu conbloc, yang berfungsi untuk menyerap air hujan ke dalam tanah sebagai cadangan air di masa mendatang.
Secara bertahap, Masjid Nurul Hidayah mulai berpindah menggunakan lampu LED untuk mengurangi konsumsi listrik dan pemakaian energi.
3. Visi dan misi Masjid Nurul Hidayah
Visi :
Mewujudklan Sarana Ibadah dan Pendidikan untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT serta meningkatkan nilai nilai ukhuwah islamiyah.
Misi :
Menumbuhkembangkan keimanan, ketaqwaan serta akhlaqul karimah bagi masyarakat terutama anak anak dan generasi muda melalui kegiatan dakwah dan syiar islam serta amar ma’ruf nahi munkar.
Memberikan pelayanan agama, pendidikan dan sosial, khususnya bagi anggota masyarakat yang kurang mampu
membina, memupuk serta menumbuhkembangkan ukhuwah islamiyah dan rasa persaudaraan menuju persatuan dan kesatuan nasional antar pribadi, keluarga dan masyarakat pada umumnya.
4. Kegiatan masjid melibatkan pemuda, remaja, dan UMKM
Setiap aktivitas yang berlangsung di Masjid Nurul Hidayah selalu melibatkan partisipasi para pemuda dan remaja yang tinggal di sekitar masjid. Beberapa kegiatan yang dimaksud adalah sebagai berikut,
Peringatan Hari Besar Islam (Ramadan, Idul Fitri, Idul Adha/Qurban)
Khitanan massal
Donor darah
Majelis Ta’lim Rutin
Menyiapkan nasi barokah setiap harinya
Dalam penyediaan makanan bagi jemaah yang datang ke masjid setiap hari, selain mengandalkan Dapur Umum masjid, juga diterapkan program pemberdayaan terhadap UMKM di sekitar lingkungan masjid.
Sekitar 15 pedagang lokal yang berada di sekitar area masjid diajak untuk berkolaborasi, terutama setiap hari Jumat, untuk mendukung kebutuhan konsumsi bagi jemaah yang melaksanakan salat Jumat. Tidak hanya itu saja, para pedagang juga turut berperan dalam menyediakan hidangan bagi jemaah setelah mengikuti kegiatan pengajian yang diselenggarakan di Masjid Nurul Hidayah.
