Profil Nawawi Pomolango, Plt Ketua KPK Pengganti Firli Bahuri

Jakarta, IDN Times - Nawawi Pomolango dilantik sebagai ketua sementara Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) periode 2019-2024 oleh Presiden Joko 'Jokowi' Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/11/2023).
Ia kerap menjadi sorotan setelah menggantikan eks ketua KPK Firli Bahuri yang menjadi tersangka dalam kasus korupsi eks menteri pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
Saat masa pemilu ia juga sempat membalas tanggapan Mahfud MD yang mengatakan bahwa nama KPK jelek. Nawawi membalas opini calon wakil presiden tersebut sah, tetapi mengingatkan posisi Mahfud saat menyampaikan tanggapan itu.
1. Profil Nawawi Pomolango

Nawawi Pomolango lahir pada 28 Februari 1962 dan lahir di Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara. Ia beragama islam dan berpasangan suami istri dengan Siti Salasiah.
Kedua orang tua Nawawi lahir di Ibu Kota Kabupaten Bolmut, tepatnya Desa Boroko, Kecamatan Kaidipang. Diketahui ia juga mempunyai nama sapaan masa kecil “Bam” di Boroko.
Nawawi kerap menjadi sorotan media nasional sejak menjadi ketua sementara Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) pada 2023 lalu.
Namun, secara mandiri ia tidak mempunyai media sosial yang terbuka untuk umum. Untuk saat ini Ia juga diketahui tidak mempunyai afiliasi dengan partai politik.
2. Karier dan pendidikan Nawawi

Sesuai dengan kota kelahirannya, Nawawi juga menempuh pendidikan di Manado. Mulai dari SD Negeri 14 Manado, kemudian SMP Negeri 1 Manado, dan SMA Negeri 1 Manado.
Masih di daerah yang sama, ia melanjutkan perguruan tinggi S1 di Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi. Belum puas ia pun mendapatkan gelar magister alias S2 di Universitas Pasundan, Bandung pada 2019.
Mengikuti keahlian gelarnya, Nawawi mengawali karier sebagai hakim di pengadilan negeri Soasio Tidore, Kabupaten Halmahera jauh sebelum mempunyai gelar S2 pada 1992.
Pada 1996, ia mendapatkan tugas untuk menjadi hakim di pengadilan negeri Tondano, Sulawesi Utara. Setelah itu, Nawawi dimutasi ke pengadilan negeri Balikpapan, Kalimantan Timur dan dipindahkan ke Pengadilan Negeri Makassar pada 2005. Ia juga mendapatkan sertifikasi hukum tindak pidana korupsi (Tipikor) pada 2006.
Nawawi menjadi terkenal di ranah masyarakat ketika bertugas di Pengadilan negeri Jakarta Pusat periode 2011 - 2013. Tiga tahun kemudian setelah itu ia menjadi Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Hal itu, membuatnya dipromosi menjadi hakim tinggi di Pengadilan Tinggi Denpasar, Bali pada 2017.
3. Nawawi menjadi Plt Ketua KPK menggantikan Firli Bahuri

Presiden Joko “Jokowi” Widodo menyaksikan langsung pelantikan Nawawi Pomolango sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KPK pada November 2023 lalu.
Berdasarkan situs resmi Presiden RI, pelantikan Nawawi mendasar pada keputusan presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 116/P Tahun 2023 tentang pemberhentian sementara ketua merangkap anggota KPK masa jabatan tahun 2019 - 2024 dan pengangkatan ketua sementara.
Jabatan Nawawi menggantikan Firli Bahuri yang menjadi tersangka dalam kasus dugaan pemerasan mantan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Sementara itu, Nawawi juga sempat mengeluarkan beberapa tanggapan terkait calon-calon presiden dan wakilnya menuju tanggal Pemilu 2024 yaitu.
Pada (16/1/2024) calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD menyampaikan nama KPK jelek karena “Komisi” dapat dianggap jangka pendek. Nawawi pun menjawab tanggapan itu sah, tetapi mengingatkan bahwa Mahfud sudah menjadi Cawapres dan lebih baik tanggapannya disebutkan sebelum menjadi calon.
Pada (27/2/2024) Nawawi sebut pihaknya belum terlibat dalam pengawasan program makan siang gratis dan susu gratis yang merupakan topik diskusi rapat Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025. Ia menyampaikan tidak menghadiri rapat tersebut dan mengingatkan bahwa KPK mempunyai tugas untuk mengawasi kebijakan pemerintah.