Puan: Kita Harus Menolak Pemindahan Paksa Warga Palestina

- Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan penolakan terhadap usaha Israel untuk mengusir warga Palestina
- Puan menyatakan perlu pembangunan Gaza dengan martabat, keadilan, dan harapan serta dukungan internasional
- Puan menyerukan Dewan Keamanan PBB mengerahkan pasukan penjagaan perdamaian ke Gaza dan mendukung negara Palestina yang berdaulat
Jakarta, IDN Times - Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan, dunia harus menolak keras upaya Israel untuk mengusir warga Palestina. Puan menyatakan, usulan untuk merelokasi warga Palestina ke luar tanah mereka tidak boleh diterima.
Pandangan ini disampaikan Puan saat menghadiri rapat kelompok parlemen yang mendukung Palestina atau The Group of Parliaments in support of Palestine di Istanbul, Turki.
"Kita harus dengan tegas menolak segala bentuk pemindahan paksa warga Palestina. Gaza adalah rumah mereka. Tidak ada usulan untuk merelokasi warga Palestina ke luar tanah mereka yang boleh diterima," kata Puan, dikutip Minggu (20/4/2025).
1. Masa depan Gaza harus mulai dipersiapkan

Pada saat yang sama, Puan menegaskan, masa depan Gaza h harus mulai dipersiapkan. Gaza perlu dibangun kembali tidak hanya dengan batu bata, tetapi dengan martabat, keadilan, dan harapan.
Rekonstruksi harus dipimpin oleh Palestina berdasarkan kebutuhan dan prioritas yang mereka butuhkan. Ia menilai komunitas internasional harus mendukung hal tersebut, bukan mengendalikan prosesnya.
"Pada saat yang sama, kita harus mulai mempersiapkan masa depan. Gaza perlu dibangun kembali tidak hanya dengan batu bata, tetapi dengan martabat, keadilan, dan harapan," kata dia.
2. Puan desak PBB kerahkan pasukan amankan Gaza

Ketua DPP PDIP itu menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB untuk mengerahkan pasukan penjagaan perdamaian ke Gaza.
“Warga sipil harus dilindungi. Stabilitas harus dipulihkan. Dan parlemen harus mendukung dan memperkuat seruan untuk bertindak ini," lanjutnya.
Adapun, kepada pimpinan parlemen kelompok pendukung Palestina, Puan mengingatkan bahwa tujuan akhir forum ini adalah terwujudnya negara Palestina yang berdaulat, damai, dan makmur dalam konteks solusi dua negara.
Ia mengajak delegasi negara-negara yang hadir untuk menggunakan pengaruh dan otoritas moral guna mendorong negara lain mengakui Palestina.
"Pengakuan Palestina adalah langkah penting untuk mengakhiri siklus kekerasan. Pengakuan ini mengirimkan pesan kepada dunia bahwa rakyat Palestina penting, bahwa hak-hak mereka penting,” kata Puan.
3. Puan soroti bencana kemanusiaan di Gaza

Pada kesempatan itu, Puan menyoroti bencana kemanusiaan yang memilukan di Gaza. Banyak anak-anak kelaparan, rumah sakit ambruk, dan seluruh keluarga hidup tanpa kebutuhan dasar manusia.
"Tidak ada tanda-tanda kelegaan. Serangan Israel terhadap warga sipil termasuk wanita, anak-anak, dan orang tua terus berlanjut di Gaza dan Tepi Barat," kata Puan.
Puan menyatakan, Indonesia selalu mendukung perjuangan rakyat Palestina. Hal itu sejalan dengan cita-cita pendiri bangsa bahwa penjajahan dunia harus dihapuskan.
"Rakyat Indonesia selalu mengingat kata-kata inspiratif dari bapak pendiri negara kita, Presiden Sukarno yang pernah berkata, 'Selama kebebasan Palestina belum dikembalikan kepada orang-orang Palestina, maka selamanya Indonesia akan berdiri menentang pendudukan Israel'," tutur Mantan Menko PMK itu.