Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ragam Opini Warga Soal Pemakaman Jenazah Teroris di Wilayah Mereka

IDN Times/Rosa Folia
IDN Times/Rosa Folia

Surabaya, IDN Times - Tujuh jenazah teroris sempat akan dimakamkan di TPU Putat Gede, Sawahan, Surabaya pada Kamis sore (17/5). Namun, rencana tersebut batal. Penyerahan jenazah juga ditunda karena, menurut kepolisian, ada faktor keluarga yang melatar belakanginya.

1. Warga Sawahan disebut menolak pemakaman dilakukan di wilayah mereka

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20180518/whatsapp-image-2018-05-18-at-141626-7e76c244dfe0a977d292f7fb47922554.jpeg

Camat Sawahan, M. Yunus, mengatakan warga menolak jika pelaku teror di Surabaya dan Sidoarjo dimakamkan di wilayah mereka. Tempat pemakaman yang dimaksud adalah TPU Putat Gede yang berlokasi di kecamatan yang sama dengan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS).

"Sudah ada tujuh lubang. Kapolsek Sawahan datang. Ya, warga menolak. Mereka mengatakan kok tujuh lubang sudah siap?" ujar Yunus ketika dihubungi IDN Times pada Jumat (18/5).

"Mungkin bisa dibayangkan ya bagaimana perasaan saya, perasaan warga. Gereja yang paling parah (dibom) ada di wilayah kami. Warga kami yang disakiti. Saya, Kapolsek Sawahan, Danramil ikut ke pemakaman Daniel juga kok. Jadi penolakan ini wajar," ucapnya.

2. Tujuh lubang sudah ditutup

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20180518/whatsapp-image-2018-05-18-at-142038-7bba05fb3533ec4622f1dd302c5789c0.jpeg

Setelah dilaporkan mendapat penolakan, pihak makam akhirnya menutup tujuh lubang itu pada Kamis sore. Meski demikian, ketika IDN Times mendatangi lokasi tersebut, tujuh galian memang ditutup kembali dengan tanah meski tidak menutup dengan sempurna. Tempatnya sendiri terbilang cukup jauh dari area pintu masuk dan hampir tidak ada kuburan di dekatnya.

3. Beberapa warga enggan berkomentar, lainnya mengaku kasihan

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20180518/whatsapp-image-2018-05-18-at-142040-6d9a66b9a1d81c6b7fcb4578990f5e68.jpeg

Ada sejumlah warga yang ditemui oleh IDN Times. Mereka berada di sekitar TPU Putat Gede. Salah seorang warga menunjuk pria yang ia sebut sebagai penggali makam. Pria tersebut tidak bersedia berkomentar apapun terkait kabar penolakan warga. Ia hanya tersenyum tanpa mengeluarkan sepatah kata.

Ada juga warga yang mengaku bahwa penolakan terjadi karena mereka tak dilibatkan dalam pembuatan keputusan. "Ya, karena warga gak diajak konsultasi, makanya ada keberatan," kata seorang ibu yang tak mau disebutkan identitasnya.

Warga lainnya mengungkapkan rasa kasihan jika jenazah ditolak. "Kasihan sih. Bayangkan kalau kita sendiri yang ditolak. Gimana, ya?" ucapnya. Sementara itu ada juga yang berkata bahwa tanah makam bukan milik warga, jadi tidak bisa memutuskan untuk menolak atau menerima.

Di dekat lokasi tujuh galian tersebut juga sempat ditemukan bekas karung plastik yang dipakai untuk menuliskan pesan: "Kami tidak rela teroris dimakamkan di sini". Hanya saja, tidak diketahui siapa yang menulis dan memasangnya di sana.

 

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rosa Folia
EditorRosa Folia
Follow Us