Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rekam Jejak Ketua DPP Golkar Yahya Zaini, Pernah Jadi Sorotan Publik

Ketua DPP Partai Golkar, Yahya Zaini. (Dokumentasi Partai Golkar)
Intinya sih...
  • Yahya Zaini, politikus Golkar, diangkat menjadi Ketua DPP Bidang Organisasi oleh Bahlil Lahadalia.
  • Dikenal dekat dengan Akbar Tanjung, Yahya terlibat dalam HMI dan KNPI sebelum menjadi anggota parlemen.
  • Meski tersandung kasus video asusila, Yahya kembali terpilih sebagai anggota parlemen periode 2019-2024 dan 2024-2029.

Jakarta, IDN Times - Salah satu politikus Partai Golkar yang diumumkan oleh Ketua Umum Bahlil Lahadalia masuk ke dalam struktur pada 7 November 2024 lalu adalah Yahya Zaini. Ia dipercaya oleh Bahlil menjadi Ketua DPP Bidang Organisasi.

Namun, di saat yang bersamaan justru trending di media sosial nama Maria Eva. Ketika diklik muncul peristiwa di masa lalu yang mengaitkan Maria dengan Yahya. Keduanya pernah tersangkut video asusila yang menyebar luas pada 2006 lalu. 

"Ketua Bidang Organisasi, Pak Yahya Zaini," ujar Bahlil di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat. 

Usai video asusila itu terungkap di ruang publik, Yahya sempat mundur dari posisi sebagai anggota DPR dan politikus Partai Golkar. Namun, setelah kasusnya mereda, ia kembali lagi masuk sebagai kader. Bahkan, Yahya kembali terpilih menjadi anggota parlemen. Lalu, bagaimana rekam jejak Yahya di dunia politik?

1. Yahya Zaini dikenalkan ke dunia politik lewat Akbar Tanjung

Mantan Ketua Umum Partai Golkar, Akbar Tanjung (tengah). (IDN Times/Daruwaskita)

Dikutip dari situs Kabar Golkar, Yahya lahir pada 24 April 1964 di Gresik, Jawa Timur. Perkenalannya dengan dunia politik dimulai usai lulus dari Fakultas Hukum Universitas Airlangga pada 1990. Ia berkenalan dengan politikus Partai Golkar, Akbar Tanjung. 

Usai lulus, Akbar kemudian memberinya pekerjaan sebagai staf khusus Menteri Pemuda dan Olahraga. Pada periode 1992-1994, Yahya pernah dipilih menjadi Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Itu merupakan sebuah jabatan yang mentereng bagi mahasiswa. 

Yahya juga pernah menduduki posisi ketua bidang di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Aktivitasnya di HMI dan KNPI serta kedekatannya dengan Akbar Tanjung mendorongnya masuk ke gedung parlemen pada periode 1997-1999. Yahya berhasil melenggang ke Senayan melalui Partai Golkar. 

2. Yahya Zaini pilih dukung Jusuf Kalla di Munas Golkar 2004

Wapres ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla menyoroti soal program merdeka belajar Kemendikbud. (Dok. Tim JK)

Namun, situasi berbalik. Ketika Munas Golkar digelar pada 2004, Yahya justru memihak dan mendukung Jusuf "JK" Kalla sebagai ketua umum. Ia ikut berkontribusi menggagalkan ambisi Akbar Tanjung sebagai ketua umum periode selanjutnya. 

Alhasil, JK memberinya posisi Ketua DPP Bidang Keagamaan dan Sekretaris Fraksi Partai Golkar di DPR RI. Pada era kepemimpinan Setya Novanto sebagai Ketum Golkar, Yahya Zaini menduduki posisi Ketua Bidang Legislatif, Eksekutif, dan Lembaga Politik DPP Partai Golkar.

Lalu, saat tampuk kepemimpinan dipegang Airlangga Hartarto, Yahya Zaini juga didapuk menjadi salah satu Ketua DPP Partai Golkar. Terakhir, Yahya Zaini diketahui menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) yang merupakan organisasi sayap Partai Golkar.

3. Yahya Zaini terpilih jadi empat kali jadi anggota DPR

Ilustrasi Gedung DPR Senayan. (IDN Times/Kevin Handoko)

Meski ia pernah tersangkut kasus video asusila, tetapi Yahya tetap terpilih menjadi anggota parlemen periode 2019 hingga 2024. Bahkan, ia lagi-lagi terpilih untuk kali keempat di periode 2024-2029.

Ia terpilih dari dapil Jatim VIII. Yahya berhasil meraih 110.875 suara. 

Ketika video asusilanya bocor di ruang publik, Yahya sampai harus berurusan dengan polisi. Maria dulunya juga merupakan politisi Partai Golkar. Ia mengaku kepada publik pernah memiliki hubungan gelap dengan Yahya. Ia juga menyebut melakukan aborsi anak dari hubungannya bersama Yahya. 

4. Yahya Zaini melaporkan punya harta kekayaan Rp25,7 miliar

Ilustrasi Gedung KPK (IDN Times/Aryodamar)

Dikutip dari laman elhkpn.kpk.go.id, Yahya Zaini memiliki total harta kekayaan mencapai Rp25.702.706.646. Jumlah tersebut berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tanggal penyampaian 11 Juni 2024 ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk laporan periodik tahun 2023.

Harta kekayaan tersebut terdiri dari tiga bidang tanah yang terletak di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat dari hasil sendiri senilai Rp22.200.000.000. Kemudian, Toyota Alphard tahun 2012 yang tercatat dari hasil sendiri senilai Rp275.000.000, dan Toyota Vellfire tahun 2017 dari hasil sendiri senilai Rp550.000.000.

Selanjutnya, Yahya Zaini juga tercatat melaporkan kas dan setara kas senilai Rp2.677.706.646. Dalam LHKPN tersebut, Yahya Zaini tidak tercatat melaporkan kepemilikan utang. Sehingga, total harta kekayaannya mencapai Rp25.702.706.646.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Dwifantya Aquina
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us